nusabali

Peragakan 53 Adegan, Tiga Kali Berhubungan Badan

  • www.nusabali.com-peragakan-53-adegan-tiga-kali-berhubungan-badan

Jajaran Polres Tabanan gelar rekontruksi kematian LGDS, 14 yang tewas seusai indehoi dengan pacarnya Gung De Wir, 25, di kamar kos-kosan di Banjar Taman Sari, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan pada Rabu (1/3).

Rekonstruksi Siswi SMP Tewas usai Indehoi


TABANAN, NusaBali
Terungkap, siswi SMP ini tewas setelah sempat tiga kali dijos oleh pacarnya. Proses rekontruksi kekerasan seksual terhadap LGDS oleh pacarnya Gung De Wir Rabu pagi kemarin berlangsung sekitar 1,5 jam mulai pukul 10.00 Wita sampai 11.30 Wita. Turut hadir dari orang tua korban Ni Nyoman M, dan ayahnya, I Nyoman AR yang diantar langsung oleh Kelian Dinas dan Perbekel.

Rekontruksi yang digelar, tersangka Gung De Wir memperagakan 53 adegan. Dalam rekontruksi terungkap, korban disetubuhi sebanyak tiga kali. Terungkap pula jika korban terkulai lemas saat persetubuhan yang ketiga. Pada saat persetubuhan ini korban terkulai lemas dengan kondisi tertelungkup. Lalu tersangka Gung De Wir membalikkan tubuh korban dan melihat darah keluar dari kemaluan korban.

Dalam kondisi yang tidak berdaya ini, korban ditinggal mandi oleh tersangka. Usai mandi, dari pintu kamar mandi dilihat oleh tersangka nafas korban tersengal-sengal, tangan kaku dan langsung tidak bernafas dengan kondisi mengeluarkan darah dari kemaluan korban.

Kasubag Humas Polres Tabanan, AKP I Putu Oka Suyasa alias IPO, mengatakan, rekontruksi digelar untuk memperjelas perkara yang tersangka lakukan kepada korban agar menjadi terang benderang. "Rekontruksi yang digelar, tersangka memperagakan 53 adegan mulai dari korban diantar ke kos hingga akhirnya dalam kondisi tidak berdaya dibawa kerumah sakit," ungkapnya.

Diakui, penyebab tewasnya siswi dibawah umur ini masih tetap akan didalami dari apa yang dilakukan tersangka. "Kami masih akan tetap dalami penyebab kematian, memang ada dibekap gunakan bantal dengan tangan kiri sesuai dengan rekontruksi yang dilakukan sehingga atas apa yang dilakukan dikamar itu, korban mati lemas," ungkapnya sembari menyampaikan dalam rekontruksi ini didatangkan 16 saksi dan disaksikan oleh Kejaksaan karena untuk melengkapi berkas.

Sedangkan terkait dengan hasil aotupsi masih belum bisa disampaikan, karena masih akan dikordinasikan. "Hasil autopsi masih akan dikordinasikan," tegas AKP Suyasa.

Sementara disisi lain, orang tua korban Ni Nyoman M, dengan I Nyoman AR ikut datang dalam proses rekontruksi. Hanya saja mereka mengaku sangat kecewa pasalnya tidak dikasi melihat jalanya rekontruksi. "Kami sangat kecewa karena polisi melarang ikut, jadi kami hanya bisa melihat dari kejauhan," ujar ibu korban Ni Nyoman M, yang sudah berangkat sekitar pukul 08.00 Wita dari Selemadeg. *

Komentar