nusabali

Kunjungan ke Tukad Unda Mulai Normal

  • www.nusabali.com-kunjungan-ke-tukad-unda-mulai-normal

Kunjungan wisatawan ke objek wisata Tukad Unda, Klungkung, mulai mengalami peningkatan sejak penurunan aktivitas vulkanik Gunung Agung dari status Awas menjadi Siaga, Sabtu (10/2).

SEMARAPURA, NusaBali
Karena lumpur erupsi Gunung Agung yang mengalir di Tukad Unda mulai berkurang. Material kayu yang sempat mengganjal di obyek wisata ini sudah dibersihkan. Perbekel Desa Paksebali I Putu Ariadi mengakui itu hal itu. Kata dia, air sungai bercampur lumpur erupsi Gunung Agung memang masih mengalir. Namun kondisinya tidaknya seperti dulu yakni berwarna pekat dan tercium aroma menyengat. Bahkan saat cuaca cerah dan aliran airnya normal, warga juga sudah bisa foto selfie di areal Tukad Unda. “Sejak penurunan status Gunung Agung menjadi Siaga, sudah dilakukan 3 - 4 kali foto prewed di Tukad Unda,” ujarnya, Minggu (25/2).

Namun, jelas Ariadi, saat hujan deras otomatis airnya deras karena sudah bersumber dari hulu. Oleh sebab itu pihaknya tetap menjaga kewaspadaan agar saat air deras tidak ada aktivitas mandi maupuan foto selfie di air Tukad Unda. “Mudah-mudahan kondisi ini segera normal kembali,” harap Ariadi.

Lebih lanjut dijelaskan, saat dua bulan lalu pemasukan di objek wisata Tukad Unda jeblok, rata-rata kunjungan wisatawan dalam sehari 10-15 orang. Sedangkan sekarang jumlah kunjungan mulai normal, yakni 50-60 wisatawan dalam sehari. Pihaknya optimis kunjungan akan terus meningkat. “Kami juga membangun sebuah warung makan di areal Tukad Unda,” katanya.

Sesuai Peraturan Desa tentang Tarif Retribusi di Kali Unda, dipungut biaya biaya parkir sepeda motor Rp 2.000 sedangkan parkir mobil Rp 5.000. Biaya sesi foto prewed jika calon pengantinnya wisatawan asing dikenakan tarif Rp 750.000, untuk calon pengantin lokal hanya Rp 250.000 saja.

Menurut seorang pengunjung Ni Luh Eriawati, dirinya terkesan dengan panorama di areal Tukad Unda, terutama mengenai penataan tempatnya. “Dulunya saya biasa lihat-lihat orang mandi dan nyuci saja di sana, tapi sekarang sudah menjadi objek wisata dan tempat prewed juga,” ujarnya.*wan

Komentar