nusabali

Adnyana Berpeluang Gusur Astawa Merta

  • www.nusabali.com-adnyana-berpeluang-gusur-astawa-merta

Kandidat incumbent I Made Mudarta diprediksi akan melenggang mulus dalam perebutan kursi Ketua DPD Demokrat Bali 2016-2021 melalui ajang Musyawarah Daerah (Musda), April 2016 depan. 

Perebutan Sekretaris DPD Demokrat

DENPASAR, NusaBali
Persaingan sengit justru akan terjadi dalam tarung perebutan kursi Sekretaris DPD Demokrat Bali, di mana Wayan Adnyana diprediksi punya peluang besar untuk gusur IB Komang Astawa Merta.

Informasi yang dihimpun NusaBali di lingkaran Partai Biru Langit, Kamis (11/2), Made Mudarta yang masih menjabat Ketua DPD Demokrat Bali 2011-2016 sulit ditandingi untuk perebutan kursi nakhoda partai. Ini setelah Gubernur Made Mangku Pastika diperintahkan DPP Demokrat untuk fokus dengan posisinya di Dewan Pembina Demokrat. Semula, Mangku Pastika sempat digadang-gadang sebagai kandidat kuat Ketua DPD Demokrat Bali 2016-2021.

Menurut sumber tersebut, dengan begitu kuatnya sosok Made Mudarta dalam perebutan kursi Ketua DPD Demokrat Bali, kini tebuka front pertarungan sengit dalam memperebutkan jabatan strategis Sekretaris DPD Demokrat Bali 2016-20121. Saat ini, ada 5 kader yang disebut-sebut akan tarung berebut kursi Sekretaris DPD Demokrat Bali melalui Musda, April 2016 depan.

Pertama, IB Komang Astawa Merta, kader Demokrat asal Desa Sesandan, Kecamatan Tabanan. Saat ini, Astawa Merta berstatus incumbent karena masih pegang jabatan Sekretaris DPD Demokrat Bali 2011-2016. Astawa Merta sendiri sempat maju sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tabanan mendampingi Wayan Sarjana (posisi Calon Bupati) yang diusung Koalisi Rakyat Tabanan dalam Pilkada 2015 lalu. Namun, p0asangan Sarjana-Astawa Merta dipecundangi paket incumbent Ni Putu Eka Wiryastuti-I Komang Gede Sanjaya (diusung PDIP dengan dukungan Golkar).

Kedua, I Wayan Adnyana, kader Demokrat asal Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Saat ini, Wayan Adnyana menjabat sebagai Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali 2014-2019. Ketiga, I Nengah Tamba,, politisi senior Demokrat asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana. Saat ini, Nengah Tamba menjabat sebagai Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali 2011-2016 dan sekaligus Ketua Komisi III DPRD Bali 2014-2019.

Keempat, Tjokorda Asmara Putra Sukawati alias Cok Anom, politisi muda Demokrat asal Puri Agung Ubud, Kecamatan Ubud, Gianyar. Saat ini, Cok Asmara menjadi Wakil Sekretaris DPD Demokrat Bali 2011-2016 dan sekaligus anggota Komisi IV DPRD Bali 2014-2019. Kelima, I Nengah Pringgo, politisi Demokrat asal Banjar Bungkulan, Desa Seraya Barat, Kecamatan Karangasem. Saat ini, Nengah Pringgo menjabat sebagai Ketua I Bidang Internal DPD Demokrat Bali 2011-2016.

“Dari 5 kandidat ini, sosok Wayan Adnyana punya peluang terbesar untuk menggusur incumbent IB Astawa Mertha guna menduduki jabatan Sekretaris DPD Demokrat Bali 2016-2021. Semua kandidat memang berpeluang, tapi kans terbesar ada di tangan Wayan Adnyana,” jelas politisi Demokrat tersebut di Denpasar, Kamis kemarin.

Sumber tadi menyebutkan, deretan nama-nama kandidat Sekretaris DPD Demokrat Bali ini sudah dibidik Mudarta selaku figur yang bakal menduduki jabatan Ketua DPD Demokrat Bali. Bahkan, DPP Demokrat juga telah menyodorkan nama-nama kandidat Sekretaris DPD Demokrat Bali yang tak jauh dari figur-figur tersebut.

Sebetulnya, kata sumber tersebut, ada satu lagi kuda hitam dari kalangan independen yang diinginkan masuk sebagai calon Sekreetaris DPD Demokrat Bali 2016-2021. “Hanya saja, figur bersangkutan belum menyatakan kesiapannya untuk duduk di kepengurusan partai,” katanya.

Sementara itu, figur incumbent IB Astawa Merta mengatakan dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua DPD Demokrat Bali terpilih hasil Musda 2016 untuk menentukan jabatan Sekretaris DPD Demokrat Bali. Bahkan, Astawa Merta isyaratkan legowo tidak terpilih lagi sebagai Sekretaris DPD Demokrat. 

“Kasi yang lain saja, saya sudah cukuplah. Lagian, Musda Demokrat kan akan menentukan Ketua DPD Demokrat terpilih. Nah, ketua terpilih ini punya kewenangan dalam formatur,” tandas Astawa Merta saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Kamis kemarin.

Astawa Merta menegaskan, dirinya sudah lama ngayah (mengabdi) di Demokrat. Kalaupun nanti ada pergantian posisi selaku Sekretaris DPD Demokrat Bali, hal itu diserahkan sepenuhnya kepada ketua tim formatur. “Tiyang sudah lama mengabdi, serahkan saja ke formatur,” kilah alumnus Fakultas Pertanian Unud angkatan 1983 ini.

Secara terpisah, Nengah Pringgo mengatakan dirinya tidak berambisi menduduki jabatan Sekretaris DPD Demokrat Bali. “Saya menjabat atau tidak jadi apa-apa di partai, nggak masalah. Karena tugas saya adalah membesarkan partai, tidak ada mencari makan di partai. Kita cukup dengan usaha kerakyatan saja,” papar Nengah Pringgo.

Prinsipnya, Nengah Pringgo siap ditugaskan di mana saja, termasuk juga menjadi Sekretaris DPD Demokrat Bali. Semua itu nanti tergantung ketua tim formatur dan Ketua DPD Demokrat Bali terpilih hasil Musda 2016. “Kalau partai memberikan perintah, tentu saja harus siap ditugasi apa saja dan di mana saja,” katanya.

Sebaliknya, Tjokorda Asmara Putra Sukawati alias Cok Anom mengaku dirinya tidak punya target jadi Sekretaris DPD Demokrat Bali. “Kalau penugasan partai, itu lain soal. Siapa pun saya rasa tidak akan menolak penugasan partai. Saya berusaha tidak mencari lawan sebagai pesaing, tapi proses saya ikuti,” ujar politisi muda yang sempat dijagokan menjadi Wakil Ketua DPRD Bali 2014-2019 dari Fraksi Demokrat, tapi pilih menyerahkan jabatan tersebut kepada seniornya, I Gusti Bagus Alit Putra ini.

Sayangnya, kandidat favorit Wayan Adnyana dan Nengah Tamba belum bisa dimintai komentarnya terkait jabatan strategis Sekretaris DPD Demokrat Bali. Hingga berita ini ditulis tadi malam, Adnyana belum angkat telepon, meskipun ponselnya terdengar nada sambung.

Sedangkan Nengah Tamba tidak mau berkomentar untuk persaingan jabatan Sekretaris DPD Demokrat Bali. ”Saya masih maturan Galungan, nanti saya hubungi. Jadi, no comment dulu-lah,” elak Nengah Tamba yang mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali 2009-2014. 7 nat

Komentar