nusabali

Diduga Korsleting, Restoran Ludes Dilalap Api

  • www.nusabali.com-diduga-korsleting-restoran-ludes-dilalap-api

Delapan armada pemadam kebakaran dikerahkan ke TKP di Jalan Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara. Kerugian materi sedang didata.

MANGUPURA, NusaBali
Sebuah restoran yang terletak di Jalan Pantai Berawa, Banjar Tegal Gundul, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung, terbakar pada Kamis (22/2) sekitar pukul 00.30 Wita. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran yang menghanguskan bangunan restoran tersebut. Namun, dugaan awal lantaran hubungan pendek arus listrik (korsleting). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, sedangkan kerugian materi masih dalam pendataan pihak kepolisian.

Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara Iptu I Putu Ika Prabawa, menerangkan  musibah kebakarang restoran Milk & Madu yang terletak di Jalan Pantai Berawa, Banjar Tegal Gundul, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, tersebut pertama kali diketahui oleh seorang petugas security Andi Irawan, 34. Petugas keamanan yang tinggal di Jalan Aseman Nomor 14 Tibubeneng,  Kuta Utara tersebut melihat percikan api dari lokasi bagian dapur. Mendapati situasi itu, saksi ini berusaha menjinakkan api dengan menggunakan peralatan seadanya. Bahkan, dia juga meminta bantuan seorang petugas security vila yang ada di sebelah tempat kejadian perkara (TKP) untuk sama-sama memadamkan api.

“Jadi, kedua saksi ini bahu membahu menggunakan peralatan seadanya itu. Selang dan ember dipergunakan untuk menjinakkan api. Namun api dengan cepat membesar dan merembet,” tutur Iptu Ika, Kamis (22/2) siang.

Atas kebakaran itu, saksi menghubungi manajer untuk memberitahu insiden tersebut. Nah, sang manajer kemudian turun ke TKP. Namun sebelumnya, warga dan pengguna jalan yang berada di seputaran lokasi menghubungi pihak Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung. Selang 15 menit kemudian, 8 unit mobil kebakaran tiba di lokasi dan berusaha menjinakkan api sesegera mungkin.

“Untuk total pemadam yang dikerahkan 8 unit. Semuanya bergilir mengambil air untuk melakukan pemadaman. Ya, meski sudah berusaha secepat mungkin, petugas baru bisa menjinakkan api sejam kemudian,” imbuh Iptu Ika.

Proses pemadaman yang membutuhkan waktu lama lantaran faktor cuaca. Angin saat itu sangat kencang yang membuat petugas kewalahan dalam penanganan. Selain itu, bahan yang mudah terbakar membuat api cepat merembet. “Api berhasil dijinakkan sekitar pukul 01.30 Wita. Soalnya api dengan cepat merembet ke mana-mana. Yang ditakutkan menyambar bangunan lain. Untungnya sesegera mungkin ditangani petugas pemadam dengan 8 unit armada pemadam kebakaran,” bebernya.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Terkait total kerugian belum bisa dibeberkan lantaran masih dalam proses pendataan. Menurut Iptu Ika, dugaan awal, musibah kebakaran itu dipicu hubungan pendek arus listrik (korsleting). “Kalau total kerugiannya masih dalam pendataan. Tapi, diperkirakan ratusan juta rupiah, karena hangus semua,” ucapnya. *dar

Komentar