Pemkab Dorong Pemprov Percepat Proses Penilaian Aset
Pemkab Buleleng mendorong Pemprov Bali secepatnya menuntaskan penilaian aset Lapangan Terbang (Lapter) Letkol Wisnu yang ada di Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak.
Terkait Kerjasama Lapter Letkol Wisnu
SINGARAJA, NusaBali
Harapannya, agar perubahan kontrak kerjasama pemanfaatan Lapter Letkol Wisnu dengan pihak Bali International Flight Academy (BIFA), dapat terealisasi. Sejauh ini, perubahan kontrak kerjasama Pemkab dengan BIFA tinggal penandatanganan kesepakatan kerjasama. Pihak BIFA selaku pengguna aset Pemkab di Lapter Letkol Wisnu sudah sepakat dengan nilai kontrak yang ditawarkan Pemkab sebesar Rp 76.660.000 per tahun.
Namun penandatangan kontrak kerjasama itu belum bisa diwujudkan lantaran Pemprov Bali belum menentukan sikap. Karena di Lapter Letkol Wisnu itu juga ada aset Pemprov Bali berupa lahan. Saat ini lahan tersebut masih dalam proses pensertifikatan. “Pemprov Bali masih menyelesaikan pensertifikatan lahan di Lapter Letkol Wisnu, lahannya cukup luas sekitar 3 hektaran,” ungkap Asisten Administrasi Umum Setkab Buleleng, Ketut Asta Semadi yang dikonfirmasi usai menghadiri rapat pemhahasan aset di Pemprov Bali, Rabu (21/2).
Asisten Asta Semadi mengatakan, Pemprov Bali saat ini tengah konsen menyelesaian persertifikatan aset yang ada di Lapter Letkol Wisnu. Sehingga belum bisa membicarakan masalah kontrak kerjasama dengan BIFA. “Sebenarnya rapat aset di Provinsi itu, tidak membahas masalah kerjasama dengan BIFA. Tetapi kami tetap mendorong agar kerjasama dengan BIFA segera dapat terwujud,” akunya.
Menurut Asta Semadi, selama pihak Pemprov Bali belum menentukan nilai aset di Lapter Letkol Wisnu, perubahan kontrak kerjasama BIFA dengan Pemkab Buleleng belum dapat ditindaklanjuti. “Ya, sekarang kita belum menindaklanjuti kerjasama dengan BIFA, kita harus menunggu tindaklanjut Pemprov Bali,” katanya. *k19
SINGARAJA, NusaBali
Harapannya, agar perubahan kontrak kerjasama pemanfaatan Lapter Letkol Wisnu dengan pihak Bali International Flight Academy (BIFA), dapat terealisasi. Sejauh ini, perubahan kontrak kerjasama Pemkab dengan BIFA tinggal penandatanganan kesepakatan kerjasama. Pihak BIFA selaku pengguna aset Pemkab di Lapter Letkol Wisnu sudah sepakat dengan nilai kontrak yang ditawarkan Pemkab sebesar Rp 76.660.000 per tahun.
Namun penandatangan kontrak kerjasama itu belum bisa diwujudkan lantaran Pemprov Bali belum menentukan sikap. Karena di Lapter Letkol Wisnu itu juga ada aset Pemprov Bali berupa lahan. Saat ini lahan tersebut masih dalam proses pensertifikatan. “Pemprov Bali masih menyelesaikan pensertifikatan lahan di Lapter Letkol Wisnu, lahannya cukup luas sekitar 3 hektaran,” ungkap Asisten Administrasi Umum Setkab Buleleng, Ketut Asta Semadi yang dikonfirmasi usai menghadiri rapat pemhahasan aset di Pemprov Bali, Rabu (21/2).
Asisten Asta Semadi mengatakan, Pemprov Bali saat ini tengah konsen menyelesaian persertifikatan aset yang ada di Lapter Letkol Wisnu. Sehingga belum bisa membicarakan masalah kontrak kerjasama dengan BIFA. “Sebenarnya rapat aset di Provinsi itu, tidak membahas masalah kerjasama dengan BIFA. Tetapi kami tetap mendorong agar kerjasama dengan BIFA segera dapat terwujud,” akunya.
Menurut Asta Semadi, selama pihak Pemprov Bali belum menentukan nilai aset di Lapter Letkol Wisnu, perubahan kontrak kerjasama BIFA dengan Pemkab Buleleng belum dapat ditindaklanjuti. “Ya, sekarang kita belum menindaklanjuti kerjasama dengan BIFA, kita harus menunggu tindaklanjut Pemprov Bali,” katanya. *k19
Komentar