Bupati Bersama Wabup Hadiri Pelantikan Bendesa dan Prajuru Desa Adat Kedonganan
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama Wakil Bupati I Ketut Suiasa menghadiri pelantikan Bendesa dan Prajuru Desa Adat Kedonganan masa bakti 2018-2023, Selasa (20/2).
MANGUPURA, NusaBali
Hadir juga Ketua DPRD Badung diwakili anggota Putu Yunita Oktarini, Sekcam Kuta Gede Arta, Lurah Kuta Wayan Daryana, Listibiya Badung serta tokoh masyarakat Desa Adat Kedonganan.
Bupati Giri Prasta menyampaikan selamat kepada bendesa terpilih dan harapannya adalah tetap bisa melestarikan hal yang baik yang telah dilakukan oleh bendesa sebelumnya. “Tetap bisa melestarikan hal yang baik, dari bendesa yang sebelumnya dan melakukan komunikasi yang bersinergi untuk membangun Desa Adat Kedonganan agar lebih maju,” ungkapnya.
Bupati Giri Prasta mengatakan, Pemkab Badung berkomitmen membantu desa adat sebagai pelestarian seni, adat, agama, tradisi, dan budaya. Komitmen ini telah diwujudkan dengan membantu pembangunan pura kahyangan tiga desa adat di Badung. Selain itu sumber daya manusia (pemangku) pura kahyangan tiga juga diberi santunan.
Sedangkan untuk para nelayan Kedonganan, Pemkab Badung berencana melengkapi nelayan dengan alat pemantau ikan (GPS), sehingga memudahkan menangkap ikan. “Nantinya nelayan tidak perlu muter-muter mencari ikan, tapi dipermudah dengan melihat GPS untuk melacak daerah yang terdapat banyak ikan. Tidak perlu muter lama di tengan laut, nanti tinggal lihat GPS saja dan ikan siap ditangkap,” tuturnya.
Ketua Panitia I Made Widiana mengungkapkan, pemilihan bendesa adat Kedonganan dilaksanakan pada 4 Februari 2018. Terpilih menjadi Bendesa Adat Kedonganan 2018-2023 adalah Dr I Wayan Merta dengan total 664 suara. *asa
Hadir juga Ketua DPRD Badung diwakili anggota Putu Yunita Oktarini, Sekcam Kuta Gede Arta, Lurah Kuta Wayan Daryana, Listibiya Badung serta tokoh masyarakat Desa Adat Kedonganan.
Bupati Giri Prasta menyampaikan selamat kepada bendesa terpilih dan harapannya adalah tetap bisa melestarikan hal yang baik yang telah dilakukan oleh bendesa sebelumnya. “Tetap bisa melestarikan hal yang baik, dari bendesa yang sebelumnya dan melakukan komunikasi yang bersinergi untuk membangun Desa Adat Kedonganan agar lebih maju,” ungkapnya.
Bupati Giri Prasta mengatakan, Pemkab Badung berkomitmen membantu desa adat sebagai pelestarian seni, adat, agama, tradisi, dan budaya. Komitmen ini telah diwujudkan dengan membantu pembangunan pura kahyangan tiga desa adat di Badung. Selain itu sumber daya manusia (pemangku) pura kahyangan tiga juga diberi santunan.
Sedangkan untuk para nelayan Kedonganan, Pemkab Badung berencana melengkapi nelayan dengan alat pemantau ikan (GPS), sehingga memudahkan menangkap ikan. “Nantinya nelayan tidak perlu muter-muter mencari ikan, tapi dipermudah dengan melihat GPS untuk melacak daerah yang terdapat banyak ikan. Tidak perlu muter lama di tengan laut, nanti tinggal lihat GPS saja dan ikan siap ditangkap,” tuturnya.
Ketua Panitia I Made Widiana mengungkapkan, pemilihan bendesa adat Kedonganan dilaksanakan pada 4 Februari 2018. Terpilih menjadi Bendesa Adat Kedonganan 2018-2023 adalah Dr I Wayan Merta dengan total 664 suara. *asa
Komentar