nusabali

Libatkan 5.555 Penari dari 21 SMA/SMK di Kabupaten Badung

  • www.nusabali.com-libatkan-5555-penari-dari-21-smasmk-di-kabupaten-badung

Atraksi Kecak 5.555 Penari dicanangkan untuk pecahkan catatan Muri sebelumnya saat pentas Kecak 5.000 Penari yang digelar Pemkab Tabanan di objek wisata Tanah Lot, 20 September 2006

Atraksi Kolosal Tari Kecak dalam Berawa Beach Arts Festival (BBAF) I 2018

MANGUPURA, NusaBali
Atraksi kolosal Tari Kecak 5.555 Penari akan dipentaskan saat puncak kegiatan Berawa Beach Arts Festival (BBAF) I 2018 di Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Minggu (25/2). Berbeda dari pentas kecak umumnya yang seutuhkan menampilkan penari laki-laki, atraksi Kecak 5.555 Penari ini juga melibatkan pula kaum perempuan yang diambil dari siswi SMA/SMK.

Atraksi kolosal Kecak 5.555 Penari akan memecahkan catatan Museum Rekor Indonesia (Muri), yang sebelumnya dipegang atraksi Kecak 5.000 Penari persembahan Pemkab Tabanan, 20 September 2006 silam. Atraksi Kecak 5.000 Penari Pemkab Tabanan kala itu digagas Bupati (waktu itu Nyoman Adi Wiryatama), dipentaskan di objek wisata Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri.

Direktur Artisktik Pertunjukan BBAF I 2018, Gede Tilem Pastika, mengatakan atraksi Kecak Kolosal 5.555 Penari bukan hanya melibatkan penari laki-laki, tapi juga perempuan. Rinciannya, 3.500 penari laki-laki dan 2.055 perempuan. Menurut Tilem Pastika, konsep pementasan yang melibatkan kaum hawa ini sebagai upaya untuk mengembalikan keberadaan Kecak seperti era sebelum tahun 1932. Sebelum tahun 1932, Tari Kecak tak hanya dilakukan laki-laki, tapi juga wanita.

Nah, 5.555 peari Kecak yang dilibatkan dalam pementasan Muri di Pantai Berawa ini diambil dari siswa/siswi asal 17 SMK dan 5 SMA se-Kabupaten Badung. “Salah satu tujuan pementasan Atraksi Kecak 5.555 Penari adalah untuk menanamkan seni dan budaya kepada generasi muda,” ujar Tilem Pastika saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu (21/2).

Tilem Pastika menyebutkan, ada filosofi di balik jumlah 5.555 penari ini. Empat angka 5 berjejer itu menunjukan dua pasang tangan, yang maknanya bersatu. Jadi, festival ini melambangkan persatuan. Ide bikin atraksi Kecak 5.555 Penari itu sendiri muncul secara spontan saat rapat Panitia BBAF 2018.

“Saat rapat, tiba-tiba salah seorang panitia usul bagaimana kalau kita kumpulin ribuan manusia untuk memenuhi loloan Yeh Poh? Saat itulah ide itu tercetuskan dan langsung memikirkan konsep dengan cara apa mengumpulin manusia yang banyak agar memiliki nilai seni,” kenang Tilem Pastika.

Untuk mewujudkan ide pementasan Kecak 5.555 Penari, panitia kemudian memformulasikan agar penarinya dari kalangan pelajar. Akhirnya, dipilihkan siswa siswi dari 17 SMK dan 5 SMA di Badung. Selanjutnya, panitia berkoordinasi dengan masing-masing sekolah, untuk dilakukan latihan awal di sekolah setempat.

Latihan atraksi Kecak 5.555 Penari ini dimulai sejak Januari 2018 lalu. Latihan awalnya dilakukan setiap sekolah dengan didampingi guru kesenian masing-masing. Latihan digelar dua kali seminggu. Mulai awal Febuari 2018, dilakukan latihan per kecamatan. Sedangkan latihan bersama 5.555 penari baru dilakukan 18 Febuari 2018 lalu, di Pantai Berawa.

“Instruktur yang terlibat dalam menggarap pementasan atraksi Kecak 5.555 Penari ini sebanyak 20 orang. Sedangkan gladinya baru dilakukan 18 Febuari 2018. Para penari semua paham konsepnya, sehingga gerakan bisa serasi. Sebab, konsepnya sudah dibagikan lebih awal ke masing-masing sekolah. Mereka sudah latihan di sekolah masing-masing dua kali seminggu,” tuturnya.

Sementara itu, Camat Kuta Utara, AA Ngurah Arimbawa, Pemkab Badung mengucurkan dana sebesar Rp 2,3 miliar untuk kegiatan BBAF I 2018 yang ditingkahi pula atraksi Kecak 5.555 Penari ini. Uang itu disalurkan melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK), yang langsung dikucurkan melalui APBDes Tibubeneng. Selain itu, dana juga digali dari masyarakat.

Menurut Ngurah Arimbawa, BBAF ini digelar sebagai bagian upaya membangkitkan ekonomi kerakyatan Desa Tibubeneng. BBAF (Berawa Beach Art Festival) yang akan digelar selama tiga hari, 22-25 Februari 2018 ini, ditargetkan mampu mendatangkan 10.000 per hari.

“Saat kami mengajukan proposal, Bapak Bupati Badung (Nyoman Giri Prasta) sangat mendukung. Dalam proposal kami mengajukan dana Rp 3,6 miliar, tapi yang terealisasi pemerintah hanya Rp 2,3 miliar. Kekurangannya kami gali dari masyarakat,” jelas Ngurah Arimbaya yang juga inisiator BBAF 2018.

Banyak kegiatan yang akan mengisi BBAF 2018 ini. Selain atraksi Kecak 5.555 Penari, juga ada sajian kuliner khas Badung, minuman lokal Bali bernuansa pesisir, kompetisi patung pasir, hingga lomba mancing.  Festival ini juga dimeriahkan oleh band lokal seperti Joni Agung, Lolot, dan Balawan. “Dalam festival ini, masyarakat Desa Tibubeneng akan menghadirkan Sea Food Festival yang dibawakan 13 banjar adat. Mereka nanti menghadirkan makanan olahan hasil laut dengan sensasi bumbu ala Bali,” katanya. *p

Komentar