nusabali

Dua Srikandi Pimpin Parpol Pendatang Baru

  • www.nusabali.com-dua-srikandi-pimpin-parpol-pendatang-baru

Dari empat parpol pendatang baru seperta Pemilu 2019, dua di antaranya dipimpin politisi perempuan, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Beringin Karya (Berkarya).

Grace dan Neneng Ikuti Jejak Megawati


JAKARTA, NusaBali
Jabatan Ketua Umum DPP PSI dipegang Grace Natalie, 35, sementara kursi Ketua Umum DPP Partai Berkarya dipegang Neneng A Tuty, 54. Mereka mengikuti jejak Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. Sedangkan dua parpol pendatang baru lainnya di Pemilu 2019, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda), dipimpin politisi pria. Jabatan Ketua Umum DPP Perindo dipegang Harry Tanoesoedibjo, sementara kursi Ketua Umum DPP Partai Garuda diduduki Ahmad Ridha Sabana.

Sebaliknya, dari 10 parpol muka lama peserta Pemilu 2014 lalu, 9 di antaranya dipimpin politisi pria, yakni Golkar, Gerindra, Demokrat, PKB, PAN, PKS, PPP, NasDem, dan Hanura. Hanya PDIP yang dipimpin Sikandi Politik, Mega-wati. Bahkan, Megawati sudah memimpin Partai Banteng sejak 1996.

Ketua Umum PSI, Grace Natalie, termasuk erempuan fenomenal. Namanya mulai naik daun sebagai politisi muda Indonesia. Karier wanita kelahiran 1982 ini dimulai dari dunia jurnalistik. Dia pernah bekerja di sejumlah stasiun TV nasional. Grace kemudian memutuskan mundur dari dunia jurnalistik tahun 2012, untuk banting setir ke kancah politik 2 tahun kemudian. Dia langsung menjadi Ketua Umum PSI sejak 2014.

PSI sendiri didirikan pada 16 November 2014 dan resmi menjadi badan hukum setelah melalui verifikasi Kemenkum HAM, 7 Oktober 2016. Dalam memimpin PSI, Grace didampingi Raja Juli Antony sebagai Sekjen. Selain menjaring anak muda, partai yang memiliki dominasi warna merah ini concern pada keterwakilan perempuan di dunia politik.

Bahkan, keterwakilan perempuan di kepengurusan DPP PSI mencapai 66,66 persen. Padahal, partai-partai lain sulit mencapai kuota minimal 30 persen di kepengurusan. Dalam Pemilu 2019 mendatang, PSI besutan Grace Natalie mendapatkan nomor urut 11. Menurut Grace, banyak kecocokan partainya dengan angka 11. PSI lahir bulan November. Nomor urut 11 juga pernah digunakan PDIP yang memenangi Pemilu 1999.

"Ternyata, kata 'solidaritas' itu ada 11 huruf, terus tahun ini dalam penanggalan China adalah shio ke-11 dan PSI lahir bulan November, yang berarti bulan ke-11. Jadi, ya cocok juga dengan nomor 11. PDIP pun waktu pertama kali dalam Pemilu menang dengan nomor urut 11," ungkap Grace dilansir detikcom di Jakarta, Senin (19/2).

Sementara itu, Neneng A Tuty dipercaya menjabat Ketua Umum Partai Berkarya---partai baru yang diririkan putra bungsu mendiang Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Sebelum menjadi Ketua Umum Partai Berkarya, Neneng menjabat Ketua Umum Partai Nasional Republik (Nasrep)---yang juga didirikan Tommy Soeharto.

Partai Berkarya sendiri didirikan pada 15 Juli 2016 dan mengantongi surat keputusan dari Kemenkum HAM 17 Oktober 2016 dengan nomor SK No. M.HH-21.AH.11.01 Tahun 2016. Partai Berkarya merupakan fusi dari Partai Beringin Karya dan Partai Nasrep.

Dilansir dari situs Berkarya, Neneng disebut pernah mengawali kariernya sebagai artis layar lebar. Perempuan berusia 54 tahun kelahiran 15 November 1964 ini juga pernah menjabat Ketua Federasi Tinju Profesional Indonesia. Hingga saat ini, belum ada keterangan rsmi mengapa bukan Tommy Soeharto yang menjadi Ketua Umum Partai Berkarya. Yang jelas, Neneng dan Tommy su-dah kerap bekerjasama, termasuk di ormas Laskar Merah Putih. Pada 2011, Ne-neng terpilih sebagai Ketua Umum Laskar Merah Putih, sementara Tommy men-jadi Ketua Dewan Pembina Laskar Merah Putih.

Jika PSI dominan warna merah, Partai Berkarya didominasi warna kuning. Bah-kan, logonya juga mirip Partai Golkar, yaki Pohon Beringin. Namun, Neneng menegaskan partainya tak bermaksud merebut suara Golkar. Neneng mengembalikan pilihannya lagi kepada masyarakat, apakah akan memilih partai besutan Tommy atau Golkar.

"Kalau logo kan bisa saja semua boleh ada Beringin. Tapi, beda kita Beringin ada rantainya, kalau itu (Golkar) kan Beringin dipasang segi lima kalau nggak salah ya. Berbeda," kata Neneng di Jakarta, Senin kemarin. "Ini kan partai masih bersih. Semua juga partai bagus, tapi ini partai adalah dambaan masyarakat Indonesia ke depan untuk anak-anak muda berkarya. Yang tua yang muda berkarya, kan gitu kan," lanjut Neneng. *

Komentar