nusabali

Keponakan Nekat Tebas Pamannya

  • www.nusabali.com-keponakan-nekat-tebas-pamannya

Pelaku IB Sandi Brata tebas Syahry dengan sabit saat pamannya itu melintas di belakang Pasar Umum Tegalcangkring, Jembrana

Dendam karena Istri Diselingkuhi

NEGARA, NusaBali
Dendam karena istrinya diselingkuhi, keponakan nekat tebas pamannya hingga terluka parah dan harus dirawat di rumah sakit. Pelakunya, IB Putu Sandi Brata, 43, tebas korban Syahry, 58, yang notabene suami dari bibinya, menggunakan senjata sabit saat bertemu di belakang Pasar Umum  Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Senin (19/2) pagi.

Usai insiden berdarah, korban Syahry langsung dilarikan warga ke Puskesmas Mendoyo dengan sejumlah luka tebasan di bagian wajah dan lengan kanan. Sedangkan pelaku IB Putu Sandi Brata, warga Lingkungan Baler Bale Agung, Kelurahan Tegalcangkring yang kesehariannya berjualan jukut dedara (rawon burung dara) di depan Pura Puseh Tegalcangkring, kemarin diamankan polisi ke Mapolsek Mendoyo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Ketika insiden berdarah terjadi, Senin pagi sekitar pukul 10.00 Wita, pelaku IB Putu Sandi Brata hendak mencari daun tenggulun untuk bahan membuat jukut dedara, sehingga membawa senjata sabit. Dalam perjalanan, motor yang ditunggangi pelaku yakni Yamaha Mio nopol DK 2776 WW, mendadak kehabisan bensin. Sandi Brata pun berhenti untuk beli besin eceran di salah satu warung belakang Pasar Umum Tegal-cangkring.

Namun, karena lupa membawa uang, pelaku Sandi Brata sempat bingung tak bisa beli bensin. Akhirnya, pelaku memilih duduk-duduk di tepi jalan dekat warung tersebut, sembari berharap ada saudara atau keluarganya lewat. Nah, saat duduk menunggu itu, pelaku melihat korban Syahry, pamannya yang sehari-harinya berjualan nasi campur di Pasar Tegalcangkring.

Saat itu, korban Syahry lewat dengan motor Yamaha Alfa nopol DK 6380 WW, melaju dari arah selatan (Pasar Umum Tegalcangkring) hendak pulang menuju rumah kontrakannya di Lingkungan Baler Baleagung, Kelurahan Tegalcangkring. Begitu melihat korban Syahry yang pernah menjalin hubungan gelap alias selingkuh dengan istrinya, pelaku Sandi Brata langsung naik darah. Tanpa ba bi bu, pelaku langsung menghampiri pamannya itu, lalu menebaskan senjata sabit.

“Waktu saya tebas, dia (korban Syahry) masih di atas motornya. Pertama saya tebas tangannya. Setelah tahu dia semakin pelan bawa motor, langsung saya tebas lagi ke wajanya,” ungkap pelaku Sandi Brata saat ditemui NusaBali di Mapolsek Mendoyo, Senin siang.


SELANJUTNYA . . .

Komentar