DMI Tabanan Tolak Masjid Jadi Ajang Politik
Demi menciptakan kenyamanan Pilgub Bali pada Juni 2018, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Tabanan sepakat menolak masjid dijadikan ajang politik.
TABANAN, NusaBali
Hal ini disepakati dalam pernyataan sikap bersama Polres Tabanan di Mushola Nurul Falah Pesiapan di Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, Minggu (18/2).
Kapolres Tabanan, AKBP Marsdianto mengatakan pada prinsipnya DMI Tabanan menolak adanya ajang politik di dalam masjid dalam bentuk apapun untuk mengembalikan fungsi masjid sebagai tempat ibadah. "Kami ucapkan terimakasih kepada Dewan Masjid karena sudah ikut serta dalam menjaga Kamtibmas di Tabanan," jelasnya.
AKBP Marsdianto meyakini setelah adanya pernyataan sikap ini, tidak akan ada ajang politik apapun di dalam masjid, sebab Takmir Masjid di Tabanan sudah seluruhnya sepakat. "Mereka semuanya sudah sepakat," tegasnya. Sementara itu Dewan Dakwah dan Pengajian DMI Tabanan, Antoni mengatakan ada 18 Takmir Masjid di Tabanan yang menyatakan sikap agar dalam perhelatan politik ini masjid tidak digunakan dalam ajang politik. "Ada 6 poin pernyataan sikap tersebut," katanyanya.
Dia menyampaikan, jadwal kampanye sudah ditentukan oleh KPU, tempat kampanye juga sudah ada di lapangan. "Jadi hal ini juga untuk menghindari adanya perpecahan umat, sebab masjid gunanya untuk ibadah," tegas Antoni. *d
Kapolres Tabanan, AKBP Marsdianto mengatakan pada prinsipnya DMI Tabanan menolak adanya ajang politik di dalam masjid dalam bentuk apapun untuk mengembalikan fungsi masjid sebagai tempat ibadah. "Kami ucapkan terimakasih kepada Dewan Masjid karena sudah ikut serta dalam menjaga Kamtibmas di Tabanan," jelasnya.
AKBP Marsdianto meyakini setelah adanya pernyataan sikap ini, tidak akan ada ajang politik apapun di dalam masjid, sebab Takmir Masjid di Tabanan sudah seluruhnya sepakat. "Mereka semuanya sudah sepakat," tegasnya. Sementara itu Dewan Dakwah dan Pengajian DMI Tabanan, Antoni mengatakan ada 18 Takmir Masjid di Tabanan yang menyatakan sikap agar dalam perhelatan politik ini masjid tidak digunakan dalam ajang politik. "Ada 6 poin pernyataan sikap tersebut," katanyanya.
Dia menyampaikan, jadwal kampanye sudah ditentukan oleh KPU, tempat kampanye juga sudah ada di lapangan. "Jadi hal ini juga untuk menghindari adanya perpecahan umat, sebab masjid gunanya untuk ibadah," tegas Antoni. *d
Komentar