Bupati Giri Prasta Fasilitasi Karya Mlaspas di Pura Puseh Desa Peneng
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri undangan simakrama dengan krama pangempon Pura Puseh Desa Adat Peneng, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Kamis (15/2).
Simakrama dengan Krama Desa Adat Peneng, Baturiti
MANGUPURA, NusaBali
Bupati didampingi anggota DPR RI I Made Urip, Camat Baturiti I Ketut Ridia, Bendesa Adat Desa Peneng I Wayan Reda, Perbekel Desa Mekar Sari I Made Darsana. Hadir juga Prajuru Desa Adat Sekar Gula, Kerobokan, Tundak Temacun dan Prajuru Desa Adat Mejan beserta tokoh masyarakat setempat.
Bupati Giri Prasta menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas undangan untuk melakukan tatap muka dengan krama pangempon Pura Puseh Desa Adat Peneng. Menurutnya semangat krama melaksanakan karya ini telah sesuai dengan konsep ajaran agama Hindu yakni Tri Hita Karana, salah satunya bidang Parhyangan, bagaimana meningkatkan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan.
“Yang dilaksanakan oleh krama ini sangat sejalan dengan yang menjadi prioritas pembangunan yang kami jalankan di Kabupaten Badung, yang berkomitmen memberdayakan dan melestarikan seni, adat, agama, dan budaya,” ungkapnya.
Bupati Giri Prasta juga menyampaikan, Pemkab Badung telah bersinergi dengan Pemkab Tabanan dalam hal pemberian bantuan secara penuh di Pura Luhur Batukau sebesar Rp 2,6 miliar. Tahun ini Pemkab Badung juga telah menganggarkan Rp 5 miliar untuk Pura Luhur Puncak Padang Dawa Baturiti Tabanan.
Pada kesempatan ini Bupati Giri Prasta memfasilitasi seluruh biaya upakara Mlaspas dan Ngalinggihang dengan mapunia sebesar Rp 40 juta, diikuti Made Urip sebesar Rp 5 juta, perbekel desa setempat juga memberikan bantuan sebesar Rp 3 juta.
Bendesa Adat Peneng I Wayan Reda melaporkan total biaya yang dikeluarkan untuk bangunan fisik pura sebesar Rp 350 juta. Dana tersebut bersumber dari dana BKK, kas desa adat, dan dana pembangunan dari LPD setempat. Wayan Reda atas nama krama pangempon Pura Puseh Desa Adat Peneng Baturiti mengucapkan terima kasih kepada Bupati Giri Prasta yang telah membantu dan mendukung sehingga upacara ini berjalan sesuai harapan. *asa
MANGUPURA, NusaBali
Bupati didampingi anggota DPR RI I Made Urip, Camat Baturiti I Ketut Ridia, Bendesa Adat Desa Peneng I Wayan Reda, Perbekel Desa Mekar Sari I Made Darsana. Hadir juga Prajuru Desa Adat Sekar Gula, Kerobokan, Tundak Temacun dan Prajuru Desa Adat Mejan beserta tokoh masyarakat setempat.
Bupati Giri Prasta menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas undangan untuk melakukan tatap muka dengan krama pangempon Pura Puseh Desa Adat Peneng. Menurutnya semangat krama melaksanakan karya ini telah sesuai dengan konsep ajaran agama Hindu yakni Tri Hita Karana, salah satunya bidang Parhyangan, bagaimana meningkatkan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan.
“Yang dilaksanakan oleh krama ini sangat sejalan dengan yang menjadi prioritas pembangunan yang kami jalankan di Kabupaten Badung, yang berkomitmen memberdayakan dan melestarikan seni, adat, agama, dan budaya,” ungkapnya.
Bupati Giri Prasta juga menyampaikan, Pemkab Badung telah bersinergi dengan Pemkab Tabanan dalam hal pemberian bantuan secara penuh di Pura Luhur Batukau sebesar Rp 2,6 miliar. Tahun ini Pemkab Badung juga telah menganggarkan Rp 5 miliar untuk Pura Luhur Puncak Padang Dawa Baturiti Tabanan.
Pada kesempatan ini Bupati Giri Prasta memfasilitasi seluruh biaya upakara Mlaspas dan Ngalinggihang dengan mapunia sebesar Rp 40 juta, diikuti Made Urip sebesar Rp 5 juta, perbekel desa setempat juga memberikan bantuan sebesar Rp 3 juta.
Bendesa Adat Peneng I Wayan Reda melaporkan total biaya yang dikeluarkan untuk bangunan fisik pura sebesar Rp 350 juta. Dana tersebut bersumber dari dana BKK, kas desa adat, dan dana pembangunan dari LPD setempat. Wayan Reda atas nama krama pangempon Pura Puseh Desa Adat Peneng Baturiti mengucapkan terima kasih kepada Bupati Giri Prasta yang telah membantu dan mendukung sehingga upacara ini berjalan sesuai harapan. *asa
Komentar