nusabali

Mantan Ketua DPRD Karangasem Diaben

  • www.nusabali.com-mantan-ketua-dprd-karangasem-diaben

Hujan lebat mengguyur saat upacara ngaben mantan Ketua DPRD Karangasem dari Fraksi PDIP masa bhakti 2000-2004, I Nyoman Matal, 62, asal Banjar Bungkulan, Desa Seraya Barat, Kecamatan Karangasem. 

AMLAPURA, NusaBali
Prosesi ngaben dihantarkan krama dari Suka-Duka Gubug Mandiri, Banjar Bungkulan, Desa Seraya Barat, dan segenap kerabat.

Ngaben hanya menggunakan banten narpana. Sesuai tradisi di Banjar Bungkulan, ngaben dilakukan dengan cara mengubur jenazah. Upacara ngaben itu diantarkan Jro Mangku Nyoman Jantin dari Banjar Kaler, Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem di Setra (kuburan) Desa Pakraman Seraya, Banjar Adat Delod Sema, Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem pada Saniscara Pon Ugu, Sabtu (17/2) pukul 15.30 Wita.

Prosesi ngaben berawal pukul 07.00 Wita di rumah duka, Banjar Bungkulan, Desa Seraya Barat, Kecamatan Karangasem diawali memandikan jenazah. Berlanjut menggelar pamuspaan bersama mendoakan arwah almarhum, pamuspaan diantarkan Jro Mangku Nyoman Jantin.

Sedangkan jenazah diantar ke Setra Desa Pakraman Seraya pukul 15.00 Wita menggunakan mobil mengingat lokasi setra cukup jauh, yakni 5 kilometer. Di perjalanan diguyur hujan lebat sehingga krama yang mengantar basah kuyup.

Setiba di depan SMPN 3 Amlapura jenazah diturunkan, dilanjutkan mengusung jenazah berjalan kaki sejauh 500 meter menuju setra. Setiba di setra dibuatkan liang kubur, berlanjut menguburkan jenazah mantan Ketua DPRD Karangasem yang juga mantan anggota DPRD Bali tahun 2004-2009. Setelah liang kubur diurug tanah, di atas liang kubur ditaburkan bunga, dan digelar tikar untuk tempat banten narpana. Kemudian berlanjut melakukan pamuspaan diikuti segenap keluarga dan kerabat diantarkan Jro Mangku Nyoman Jantin.

Tampak hadir, kedua adik almarhum, I Ketut Matir dan I Komang Nisma. Sedangkan istri almarhum Ni Wayan Rintin mengenakan kebaya putih, duduk di antara kerabatnya yang nampak masih berlinang air mata tidak kuasa ditinggal suaminya secara mendadak.

Muspa menghadap ke barat di depan liang kubur. "Hati siapa yang tidak sedih ditinggal suami secara mendadak, begitu mengeluhkan sakit diabetes, jatuh pingsan dan meninggal di perjalanan," ucap Ni Wayan Rintin, berkaca-kaca.

I Nyoman Matal meninggal dengan riwayat sakit diabetes, begitu terjaga dari tidurnya, Rabu (14/2) pukul 02.30 Wita, dalam kondisi pingsan. Kemudian dalam perjalanan dari Banjar Bungkulan menuju RSUD Karangasem ternyata saat melintasi Banjar Tumbu Kelod, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, pukul 03.00 Wita, telah meninggal di pangkuan sang istri. 7 k16 

Komentar