PLN Bali Siap Beli Listrik dari Pengolahan Sampah
PLN Distribusi Bali siap membeli listrik hasil inovasi seperti listrik yang dihasilkan dari penerapan teknologi pengelolaan sampah lingkungan.
DENPASAR, NusaBali
Hal itu mengantisipasi kemungkinan bermunculannya, PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Perkotaan). Termasuk jika muncul dan berkembang di Bali. Memang, saat ini,PLTSa belum ada di Bali, walau pun potensi itu sesungguhnya ada. “Yang baru ada sekarang ini (beli PLN) adalah listrik dari PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di Bangli, dengan kapasitas 1 MW,” ujar Manajer Perencanaan PLN Distribusi Bali I Putu Putrawan , Rabu (14/2).
Dikatakan Putrawan, pada prinsipnya PLN Bali siap membeli listrik yang dihasilkan oleh pembangkit-pembangkit listrik (PL ), termasuk dari sampah (PLTSa). “Berapa pun itu PLN siap membelinya,” tegas Putrawan.
Sebagai referensi Putrawan menyebut Permen ESDM Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik. Masalahnya, bagaimana kalau listrik yang dihasilkan PLTSa kapasitasnya kecil (di bawah 1 MW).
Menurut Putrawan, ini yang belum ada aturannya dan perlu diusulkan ke Pusat. “Apa ini (PLTSa) kecil mungkin bisa diberlakukan sama seperti pembangkit-pembangkit kecil internal PLN,” papar Putrawan. Hal itu yang dibahas untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya PLTSa, di Bali. *k17
Dikatakan Putrawan, pada prinsipnya PLN Bali siap membeli listrik yang dihasilkan oleh pembangkit-pembangkit listrik (PL ), termasuk dari sampah (PLTSa). “Berapa pun itu PLN siap membelinya,” tegas Putrawan.
Sebagai referensi Putrawan menyebut Permen ESDM Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik. Masalahnya, bagaimana kalau listrik yang dihasilkan PLTSa kapasitasnya kecil (di bawah 1 MW).
Menurut Putrawan, ini yang belum ada aturannya dan perlu diusulkan ke Pusat. “Apa ini (PLTSa) kecil mungkin bisa diberlakukan sama seperti pembangkit-pembangkit kecil internal PLN,” papar Putrawan. Hal itu yang dibahas untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya PLTSa, di Bali. *k17
Komentar