nusabali

Bupati Subang Ditangkap KPK

  • www.nusabali.com-bupati-subang-ditangkap-kpk

Imas Baru 2 Tahun Gantikan Bupati yang Dicokok Sebelumnya

JAKARTA, NusaBali
Satu lagi kepala daerah yang ditangkap KPK saat siap tarung ke Pilkada 2018. Setelah penangkapan Bupati Bupati Jombang (Jawa Timur) Nyo-no Suharli Wihandoko dan Bupati Ngada (NTT) Marianus Sae, Selasa (13/2) malam giliran Bupati Subang (Jawa Barat) Imas Aryumningsih yang ditangkap KPK melalui operasi tangkap tangan (KPK). Tragisnya, Imas Arymningsih sebetulnya baru 2 tahun gantikan Bupati Subang yang ditangkap KPK sebelumnya.

Wakil Ketua KPK, Basaria Pandjaitan, menyatakan Bupati Imas Aryumningsih ditangkap bersama 7 orang lainnya. Bupati Imas dicokok karena diduga dijanjikan perantara suap sebesar Rp 1,5 miliar untuk izin pembuatan pabrik di wilayah Subang. Namun, perantara suap meminta ke pengusaha Miftahhudin sebesar Rp 4,5 miliar.

Dari commitment fee itu, realisasi pemberian suap yang diterima Bupati Imas beserta 2 orang lainnya, Data dan Asep, baru sebesar Rp 1,4 miliar. Uang tersebut untuk perizinan yang diajukan dua perusahaan, yakni PT ASP dan PT PBM.

Dalam OTT ini, yang pertama diamankan KPK adalah Data, yang ditangkap di rest area Cileunyi Bandung, Selasa petang pukul 18.30 WIB. Dari tangan Data, KPK sita uang tunai Rp 62.278.000. Malam itu pukul 19.00 WIB, KPK menangkap pengusaha  Miftahhudin di Subang. Sedangkan Bupati Imas ditangkap di rumah dinasnya di Subang, Selasa malam pukul 20.00 WIB.

Bupati Imas diamankan bersama ajudan dan sorang sopirnya. Kemudian, Rabu (14/2) dinihari pukul 01.30 WIB, KPK mengamankan Kabid Perizinan Pemkab Subang, Asep Santika, di kediamannya. Dari tangan Asep, KPK sita uang tunai Rp 225.050.000. Terakhir, KPK mengamankan Kasi Pelayanan Perizinan Pemkab Subang, Sutiana, Rabu dinihari pukul 02.00 WIB, berikut uang Rp 50.000.000.

Bupati Imas Aryumningsih sendiri ditangkap KPK saat sudah resmi menjadi Cabup incumbent untuk Pilkada Subang 2018. Imas berpasangan dengan Sutarno di posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Subang. Pasangan Imas-Sutarno diusung Golkar-PKB.

Menurut Basaria Pandjaitan, Bupati Imas diduga pakai uang suap untuk kampanye Pilkada Subang 2018. "Sebagian uang yang diterima diduga juga dimanfaatkan untuk kepentingan kampanye bupati," ujar Basaria dikutip detikcom di Kantor KPK, Jalan Kuningan Persada Jakarta Selatan, Rabu kemarin.

Selain itu, Bupati Imas juga disebut mendapatkan fasilitas terkait pencalonan dirinya ke Pilkada. Salah satu fasilitas yaitu berupa sewa mobil Toyota Alphard. "Selain uang, bupati juga menerima fasilitas terkait pencalonannya tersebut antara lain berupa pemasangan baliho dan sewa kendaraan--mobil Toyota Alphard--untuk kebutuhan kampanye," papar Basaria.

Bupati Imas merupakan kepala daerah ketiga yang ditangkap KPK dalam kurun dua pekan terakhir. Ketiganya ditangkap ketika sedang bersiap maju ke Pilkada serentak 2018. Kepala daerah pertama yang ditangkap KPK adalah Bupati Jombang, Nyono Suharli, yang terjaring OTT di Stasiun Solo Balapan, Sabtu (3/2) sore, atas dugaan suap terkait penetapan jabatan definitif Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Jombang untuk Inna Sulistyowati, yang semula menjabat Plt Kadis Kesehatan.

Bupati Nyono Suharli diamankan KPK berikut barang bukti berupa uang tunai Rp 25,5 juta dan 9.500 dolar AS. Uang pecahan rupiah diduga merupakan sisa dari pemberian Inna Sulistyowati. Selain menangkap Bupati Nyono Surali, KPK juga mengamankan Inna Sulis-tyowati yang diduga sebagai pemberi suap. Bupati Nyono Suharli ditangkap saat maju sebagai Cabup incumbent ke Pilkada Jombang 2018. Nyono Suharli berpasangan dengan Subaidi di posisi Cawabup. Paket Nyono Suharli-Subaidi diusung PKB-PK-NasDem-PAN-Golkar.

Berselang sepekan kemudian, giliran Bupati Ngada Marianus Sae ditangkap KPK melalui OTT, Minggu (10/2) siang. Seperti halnya Bupati Jombang, Bupati Marianus Sae juga maju ke Pilkada 2018. Bedanya, Bupati Marianus maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) ke Pilgub NTT 2018. Marianus Sae maju berpaket dengan Emilia J Nomleni di posisi Calon Wakil Gubernur (Cawagub). Pasangan Marianus-Emilia diusung PDIP-PKB. Kini, Bupati Imas menjadi kepala daerah ketiga yang ditangkap KPK saat dalam pencalonan ke Pilkada Subang 2018.

Sebelum Bupati Imas, sudah ada dua Bupati Subang yang ditangkap KPK akibat kasus korupsi, yakni Eep Hidayat (periode 2008-2013) dan Ojang Suhandi (periode 2013-2018). Bupati Ojang Suhandi sendiri ditangkap KPK tahun 2016 lalu, sehingga digantikan Imas sebagai Bupati Subang (periode 2016-2018).

Ketiga Bupati Subang yang ditangkap ini memiliki hubungan tersendiri. Saat Eep Hidayat jadi Bupati Subang 2005-2008, Ojang Suhandi adalah ajudannya. Kemudian, Ojang Suhandi digandeng Eep sebagai Wakil Bupati Subang 2008-2013. Sayang, Eep tak bisa merampungkan masa jabatannya lantaran terlibat kasus korupsi. Begitu Eep ditangkap KPK tahun 2011, Ojang menggantikannya sebagai Bupati Subang.

Kemudian, dalam Pilkada Subang 2013, Ojang menggandeng Imas Aryumningsing sebagai Wakil Bupati 2013-2018. Di tengah masa jabatannya, Ojang justru ditangkap KPK karena menyuap tim jaksa Kejati Jawa Barat terkait upaya mengamankan diri dari perkara penyelewengan anggaran BPJS 2014.  Sejak Ojang ditangkap, Imas melanjutkan jabatan sebagai Bupati Subang 2016-2018. Dua tahun berselang, justru Bupati Imas yang ditangkap KPK. *

Komentar