nusabali

Pasca Tutup, Posko Sutasoma Akan Diupacarai

  • www.nusabali.com-pasca-tutup-posko-sutasoma-akan-diupacarai

Pasca ditinggal seluruh pengungsi, Posko Sutasoma, Sukawati, Gianyar, sudah kosong dan bersih pada Kamis (8/2).

GIANYAR, NusaBali
Sebagai upaya pembersihan secara niskala, Pemkab Gianyar melalui Camat Sukawati rencananya akan menggelar Pacaruan pada Tilem, Kamis (15/2).

Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana) Gianyar AA Gde Oka Digjaya mengatakan pacaruan ini penting dilakukan untuk menetralisir kawasan. Sebab terhitung sekitar lima bulan lamanya, kawasan yang dulunya adalah tanah lapang tiba-tiba dihuni ratusan orang pengungsi. Beragam aktivitas pun telah dilakukan di lokasi yang sejatinya untuk relokasi Pasar Seni Sukawati ini. Oka Digjaya meyakini, kawasan eks posko ini memiliki nilai magis. "Saat masuk kesini, kami minta izin dengan persembahyangan. Begitu pula ketika sudah selesai digunakan wajib kita mengucapkan terima kasih dan menetralisir kembali," jelasnya, kemarin.

Terkait sisa logistik, pihaknya masih melakukan pendataan lebih detail. Sementara waktu sebelum dikirim ke Posko Tanah Ampo, Karangasem, logistik diamankan di gudang milik Dinas Sosial Kabupaten Gianyar. "Jadi sekarang posko ini sudah benar-benar kembali seperti semula. Tenda-tenda sudah bersih semua," ujarnya. Lantaran sudah tak ada lagi barang berharga, posko inipun tidak dijaga.

Diungkapkan Oka Digjaya, kawasan Posko Sutasoma sejatinya tenget (angker). "Kami merasakan kehadiran makhluk lain disini. Bahkan mereka berkelompok. Maka itu kami tidak berani sembarangan," jelasnya.

Para pengungsi pun selama tinggal di Posko Sutasoma diajak untuk rajin sembahyang. Bahkan secara khusus didirikan palinggih Sanggah Surya dan Plangkiran di sisi utara posko. "Padmasana disini ada di pojok timur laut. Biar tidak kejauhan, di posko dibangun yang sederhana. Dari sinilah, pengungsi memohon perlindungan," jelasnya. Nah, pacaruan nanti pun salah satunya bertujuan untuk mempralina plangkiran dan Sanggah Surya tersebut.

Sebelumnya diberitakan, tutupnya Posko Sutasoma menyisakan logistik yang cukup banyak. Tercatat sekitar 5 ton beras masih tertumpuk di lokasi logistik. Selain itu, sembako lain seperti minyak goreng, air mineral, gas LPG, dan lainnya juga tampak masih tersisa.

Dikatakan pendataan sementara bantuan uang tunai yang masuk sejak pertama kali berdirinya posko di lapangan Sutasoma, Sukawati ini sebesar Rp 189 juta. "Jumlah ini semua donasi dari masyarakat yang peduli pada pengungsi," ucapnya.

Namun dari jumlah tersebut juga tercatat pengeluaran Rp 55,6 juta. Dijabarkan pengeluaran itu seluruhnya untuk memenuhi kebutuhan pengungsi sehari-hari. " Semua itu untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, dan sisanya sekitar Rp 133 juta lebih akan diserahkan ke posko tanah ampo, nanti dikelola disana, " ungkapnya.*nvi

Komentar