nusabali

Dishub Gianyar Belajar E-Parking di Batam

  • www.nusabali.com-dishub-gianyar-belajar-e-parking-di-batam

Dinas Perhubungan (Dishub) Gianyar bersama Dinas Komunikasi dan Informasi Gianyar belajar penerapan E-Parking (parkir elektronik) di Dishub Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis (8/2).

GIANYAR, NusaBali
Pembelajaran ini melalui rombongan studi banding, diterima Kadishub Kota Batam Drs Yusfa Hendri MM dan Sekretaris Dishub Rustam Efendi.

Kadishub Gianyar I Wayan Artana mengungkapkan Kabupaten Gianyar perlu berinovasi dalam penataan parkir. Terutama untuk daerah-daerah pariwisata dan pasar tradisional yang kerap menjadi biang kemacetan lalu lintas. Pihaknya juga ingin tahu cara meningkatkan PAD melalui parkir. Dikatakan, Gianyar dengan luas 380 meter persegi dengan 7 kecamatan dan 76 desa/kelurahan mendapatkan PAD sebesar Rp 600 miliar. Rp 3,9 miliar di antaranya, bersumber dari retribusi parkir umum maupun parkir pariwisata. "Sampai di Batam, kami heran. Tidak ada macet, parkir tertata dengan baik. Sedangkan kawasan Gianyar, khususnya Ubud sebelum penertiban biasa macet," ujarnya.

Terkait inovasi parkir, Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam Yusfa Hendri menjelaskan tahun ini kawasan Batam diberlakukan E-Parking. "Aplikasinya sudah ada. Tinggal persiapan untuk E-wallet. Sekitar bulan Juni-Juli, kami targetkan sudah berlaku," terangnya.

Dijelaskan, E-Parking ini mengadopsi sistem booking atau pemesanan. Hanya saja, pembayarannya tetap pasca parkir. "Masyarakat yang sudah mengunduh aplikasinya, tinggal klik map, masukkan plat nomor kendaraan lalu akan terlihat slot parkir yang masih kosong. Pengguna parkir pun akan terbantu untuk menempatkan kendaraannya," jelasnya.

Setelah slot parkir dibooking, juru parkir pun akan mendapatkan notif atau catatan permintaan parkir baru. Penerapan E-Parking ini, kata Yusfa, untuk mempermudah menemukan slot parkir. Investasinya diakui tidak terlalu tinggi, kurang dari Rp 200 juta. "Sudah dianggarkan dari APBD induk. Ini untuk aplikasinya saja. Operasionalnya di lapangan beda lagi," jelasnya.

Dijelaskan, luas Kota Batam 1.700 km persegi memiliki 1,2 juta penduduk dari berbagai etnis. "Batam ini miniaturnya Jakarta. Kota kecil tapi semua etnis ada disini," terangnya. Dengan berbagai tantangan, dari parkir pihaknya ditarget bisa mendapatkan Rp 6 miliar. Namun, tahun 2017 lalu hanya tercapai Rp 5,1 miliar. "Beratnya, tahun 2018 ini kami ditarget Rp 30 miliar. Lonjakannya seribu persen. Malah dinaikkan," ungkapnya. Dengan total 550 titik parkir, Dishub pun menerapkan berbagai upaya termasuk E-Parking ini. "Batam sedang berbenah. Walikota sangat konsen pada infrastruktur," jelasnya.

Namun diakui, meski potensi parkir cukup besar, pengelolaannya tidak mudah. "Sebelum E-parkir ini, kami sudah survei potensi parkir," jelasnya.*nvi

Komentar