nusabali

40 Penyandang Disabilitas Dapat Fasilitas Usaha Ternak Lele dan Pembuatan Paving

  • www.nusabali.com-40-penyandang-disabilitas-dapat-fasilitas-usaha-ternak-lele-dan-pembuatan-paving

Sebanyak 40 orang penyandang disabilitas tuna rungu mendapatkan fasilitas kelompok usaha bersama (Kube) dari Dinas Ketenagakerjaan Kota Denpasar.

DENPASAR, NusaBali

Usaha tersebut dibagi menjadi dua paket yakni beternak lele dan pembuatan paving di Desa Peguyangan, Denpasar Utara. Khusus untuk paving Disnaker menggandeng SMKN 1 Denpasar untuk memberikan pelatihan cara pembuatannya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Denpasar IGA Rai Anom Suradi saat dikonfirmasi, Kamis (8/2), mengatakan pihaknya memberikan peluang kerja kepada penyandang disabilitas dibantu oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI. Karena selama ini penyandang disabilitas kebanyakan tidak bisa diterima pada perusahaan-perusahaan formal di Bali.

“Kami minta bantuan kepada kementerian, karena kita tahu tidak banyak perusahaan di Kota Denpasar bisa menampung penyandang disabilitas,” ujarnya.

Dengan usaha yang disediakan yakni pembudidayaan ikan lele dan pembuatan paving, penyandang disabilitas bisa memiliki peluang berwirausaha. Bahkan ke depannya diharapkan bisa memiliki usaha secara mandiri.

Hasil budidaya ikan lele milik penyandang disabilitas ini,menurut Suradi, sudah pernah menghasilkan dan disalurkan ke beberapa perusahaan swasta. “Memang itu tujuan kami, agar mereka bisa berpenghasilan sendiri tanpa harus bekerja di perusahaan-perusahaan besar,” jelasnya.

Menurut Suradi, pihaknya akan mencarikan produsen untuk bisa menyalurkan hasil budidaya penyandang disabilitas agar bisa dijual keluar kabupaten dan atau ke luar Bali. “Kami selain berusaha membantu pemodalan juga berusaha memasarkan, agar budidaya lele ini dapat terus berjalan,” ungkapnya.

Namun, yang menjadi kendala saat ini yakni pemasaran paving. Karena hingga saat ini pihaknya belum memiliki instansi yang bisa diajak bekerjasama dalam pemasaran paving. Sehingga, hasil pekerjaan penyandang disabilitas bisa termanfaatkan menjadi nilai ekonomis.  Suradi berharap ada pihak-pihak terkait yang mau membantu dan bekerjasama dalam pemasaran.

“Untuk usaha paving, saat ini kami masih kekurangan pihak yang diajak bekerjasama. Karena mereka membutuhkan modal lagi jika ada yang memesan paving, maka perlu ada dukungan OPD yang terkait dalam penyalurannya,” tandasnya. *m

Komentar