nusabali

Magoak-Goakan Jadi Media Penguatan Karakter

  • www.nusabali.com-magoak-goakan-jadi-media-penguatan-karakter

Permainan tradisional Magoak-goakan yang sudah diwariskan turun-temurun sejak zaman kerajaan Ki Barak Panji, dipilih Dinas Kebudayaan sebagai salah satu permainan tradisional sebagai sarana mengasah karakter anak.

SINGARAJA, NusaBali

Permainan tradisional ini pun dibahas dan akan dihidupkan kembali di keseharian anak-anak di Buleleng dalam dialog budaya dengan komunitas Bali, di Puri Seni Sasana Budaya, Rabu (7/2) kemarin.

Dalam dialog tersebut dibahas awal mula terciptanya permainan Magoak-goakan yang sudah ada sejak tahun 1001, zaman Raja Ki Barak Panji Sakti menguasai Buleleng. Permainan magoak-goakan yang menceritakan tentang semangat prajurit sebelum berperang dinilai memiliki nilai yang kuat dalam membangun karakter anak ‘jaman now’.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Putu Tastra Wijaya yang ditemui usai menguraikan dengan jelas permainan magoak-goakan mengaku akan kembali menghidupkan permainan tersebut di kalangan anak-anak. Bahkan komitmen Pemkab Buleleng untuk pelestarian permainan tradisional yang sarat semangat juang itu rutin di event-event pemerintah sejak tahun 1979.

“Permainan ini akan kita masyarakatkan lagi sebagai salah satu media pembentukan karaketer anak-anak. Karena dalam permainan yang sangat sederhana ini terkandung nilai semnagat juang yang tinggi, serta tidak lepas dari konsep Tri Semaya, yakni masa lalu, kini dan yang akan datang,” ujar Putu Tastra.

Sementara itu Kepala  Tata Usaha Balai Pelestarian Nilai  Budaya, BPNB Bali, Wayan Suca Sumadi menjelaskan penguatan karakter sangat penting ditumbuh kembangkan dengan nilai-nilai budaya nasional bangsa. Salah satunya dari berbagai budaya  daerah.  Dengan hal tersebut ia menilai makna yang terkandung dalam permainan tradisional perlu dipupuk dan dikembangkan, untuk memperkuat karakter dan  jatidiri bangsa di tengah arus global budaya yang tanpa sekat.

Sementara itu seorang peserta yang juga Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Buleleng, Gusti Ngurah Agung menyambut baik upaya yang dilakukan BPNB Bali. Megoak-goakan menurutnya sarat akan nilai-nilai motivasi yang mampu membangkitkan semangat dan kekompakan dan tanggungjawab diantara kelompok tersebut.

Selain murah permainan ini dilakukan di alam terbuka sehingga anak-anak sejak dini bisa bergaul dengan lingkungan sekitarnya. “Harapan kami ke depannya bagaimana permainan tradisional ini masuk dalam kegiatan ekstra kurikuler di masing-masing sekolah untuk mengasah soft skill,” kata dia. *k23

Komentar