nusabali

Anggaran Belum Cair, Damkar Pakai Dana Talangan

  • www.nusabali.com-anggaran-belum-cair-damkar-pakai-dana-talangan

Anggaran operasional Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Bangli tahun ini sebesar Rp 148 juta, meningkat dibanding tahun 2017 yang hanya Rp 134 juta.

BANGLI, NusaBali
Namun sebelum anggaran itu cair, Dinas Pol PP dan Damkar Bangli harus siapkan dana talangan sebesar Rp 25 juta. Dana talangan itu dipinjam dari uang pribadi Sekretaris Dinas Pol PP dan Damkar Bangli, Dewa Agung Suryadarma.

Dewa Suryadarma menjelaskan, dana talangan itu untuk jaga-jaga agar aktivitas pelayanan Damkar tidak terganggu. Khusus bahan bakar disiapkan Rp 10 juta. “Kami tidak ingin dama bertugas, mobil damkar kehabisan bahan bakar, belum lagi ada kerusakan yang harus segera diperbaiki,” jelas Dewa Suryadarma, Senin (5/2). Dikatakan dana operasional tahun 2018 sebsar Rp 148 juta sudah bisa diamprah per Senin siang kemarin. Sesuai arahan, untuk uang persediaan (UP) bisa diamprah sebesar Rp 50 juta.

Dewa Suryadarma mengatakan, Damkar punya armada dua unit mobil damkar kapasitas 3.000 liter dan satu unit mobil tangki air. Idealnya ada empat unit mobil damkar ditambah satu unit mobil tangki untuk suplai air. Dinas Pol PP dan Damkar Bangli sudah mengajukan pengadaan mobil damkar ke pusat. “Namun dari Direktorat Pemerintah Umum belum ada dana alokasi khusus (DAK) untuk Pol PP,” ungkpanya. Dijelaskan, mobil damkar yang tepat untuk topografi Kabupaten Bangli yakni berkapasitas 3.000 liter. “Untuk di lokasi jalan kecil kapasitas 3.000 liter bisa lebih mudah masuk,” jelasnya.  

Diterangkan, Pemkab Bangli memiliki 29 petugas damkar yang dibagi tiga regu, jumlah 7-10 orang per regu. Mengingat kekurangan personel kurang, saat ada kejadian kebakaran, sering dibantu personel Pol PP. “Anggota Pol PP sudah dilatih untuk bantu padamkan kebakaran,” jelasnya. Dikatakan, personel damkar terjadwal mengikuti pelatihan di provinsi. Jika tidak ada latihan, petugas damkar melakukan kegiatan preventif dengan memberikan sosialisasi mulai di tingkat banjar menyasar PKK, siswa sekolah, instansi pemerintah hingga swasta. “Petugas damkar mengajarkan penggunaan alat apar. Jangan sampai ada apar tapi tidak tahu penggunaanya,” imbuh Suryadarma. *e

Komentar