nusabali

Bencana Sejak Awal 2018, Kerugian Rp 3,2 Miliar

  • www.nusabali.com-bencana-sejak-awal-2018-kerugian-rp-32-miliar

Rentetan bencana alam yang terjadi di Kabupaten Badung sepanjang awal 2018, mengakibatkan kerugian senilai Rp 3,2 miliar.

MANGUPURA, NusaBali

“Total di Badung kami catat sebanyak 62 kejadian. Bencana menimbulkan kerusakan baik rumah warga, palinggih roboh, jalan jebol, dan yang lainnya,” ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung Ni Nyoman Ermy Setiari, Minggu (4/2).

Sebanyak 62 kejadian tersebut merupakan total bencana yang terjadi sejak awal tahun 2018. Dengan melihat banyaknya kerusakan, BPBD Badung memperkirakan kerugian mencapai Rp 3,2 miliar lebih. “Sampai saat ini data yang kami terima 62 titik kejadian. Tapi kami akan terus update perkembangannya,” katanya.

Terkait penanganan pasca-bencana, menurut Ermy Setiari, akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan instansi teknis. “Misalkan, terkait jalan longsor, kami koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), rumah rusak kami koordinasi dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, sebab kewengannya berbeda-beda,” imbuhnya.

“Yang jelas kewenangan kami pada saat penanganan kedaruratan saja. Contoh, pohon tumbang timpa rumah, kami tangani pohon tumbangnya. Sementara untuk penanganan rumahnya ada instansi teknis,” tandasnya.

Untuk itu pihaknya mengimbau masyarakat agar selalu waspada, apalagi saat ini cuaca kerap berubah-ubah. “Kami berharap masyarakat berhati-hati, karena kita tidak bisa memprediksi cuaca buruk yang berpotensi menimbulkan bencana,” ucap Ermi Setiary.

Sebelumnya Kepala BPBD Badung I Nyoman Wijaya menegaskan demi mengantisipasi bencana, sebanyak 50 personel BPBD telah disiagakan. Petugas tersebut dibagi menjadi tiga shift yakni pagi, siang, dan malam. “Tapi bila terjadi bencana besar, seluruh personel kami kerahkan,” katanya.

Terkait peta rawan bencana, berikut hasil pemetaan rawan bencana di Gumi Keris. Di belahan Badung Utara seperti Kecamatan Petang, Abiansemal, dan Mengwi menjadi titik rawan longsor, termasuk pohon tumbang. Di Kuta Utara, Kuta, Kuta Selatan menjadi daerah rawan banjir termasuk tsunami.

Masih di kawasan Badung Utara, dalam beberapa kasus kerap juga terjadi longsor besar. Ini seperti terjadi di wilayah Banjar Angantiga, Desa/Kecamatan Petang longsor pada 30 November 2016 tengah malam pukul 24.00 Wita. Akibatnya, penduduk dari empat desa di wilayah Kecamatan Petang terganggu aktivitasnya, juga mengakibatkan pasokan air PDAM terganggu. *asa

Komentar