nusabali

Kerusakan Lahan Pertanian Meluas

  • www.nusabali.com-kerusakan-lahan-pertanian-meluas

Kerusakan tanaman sayur-mayur di atas lahan pertanian di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, akibat luapan air Danau Buyan tidak hanya terjadi di Banjar Dasong.

Akibat Air Danau Buyan Meluap


SINGARAJA, NusaBali
Kerusakan juga menimpa petani di Banjar Buyan yang berada di sisi Timur Danau. Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng mencatat luas areal tanaman yang terdampak  di Banjar Buyan mencapai 8,5 hektare, sedangkan di Banjar Dasong mencapai 9,5 hektare.

Luapan air Danau Buyan diperkirakan terjadi sejak sepekan lalu, akibat curah hujan yang tinggi di wilayah Pancasari dan sekitarnya.

Luapan air danau telah mencapai 1,5 meter, dengan jangkauan luapan telah mencapai sejauh kurang lebih 400 meter dari tanggul danau. Luapan tertinggi dirasakan terjadi pada Rabu (31/1) ketika hujan lebat terjadi di kawasan Pancasari. Luapan dirasakan mencapai 50 cm dalam semalam.

Kadis Pertanian Kabupaten Buleleng I Nyoman Swatantra yang dikonfirmasi Jumat (2/2) mengatakan, pihaknya telah mendata kerusakan tanaman akibat luapan air danau. Dikatakan, air yang merendam areal pertanian di Banjar Buyan dan Dasong tidak semata-mata karena air danau, juga karena air hujan yang tidak bisa mengalir ke danau. Meski demikian jumlah kerugian belum bisa dihitung, karena jenis tanaman dan masa panen yang berbeda. “Memang ini (air danau meluap,red) karena curah hujan yang tinggi di wilayah Pancasari, kita petugas lapangan kami sudah mendatang luas areal pertanian yang terendam. Kalau kerugian masih kita hitung,” terangnya.

Dikatakan, pihaknya segera akan temui petani yang lahannya terendam air. Langkah ini untuk memastikan upaya penanganan. Rencananya petani akan dibantu bibit yang sama. Namun, terkadang petani setempat tidak mau diberikan bibit, karena petani setempat membibit sendiri yang dianggap cocok dengan kondisi lahan dan cuaca di Pancasari. “Kadang petani di situ tidak mau dibantu bibit. Karena bibit yang diberikan dianggap kurang cocok ditanama di situ. Jadi petani biasanya bikin bibit sendiri,” katan Swatantra.

Meski demikian, Swatantra tetap berusaha mendekati petani untuk upaya-upaya penanganan. Pihaknya akan melakukan pendampingan dengan program Sekolah Lapang. Dimana ada beberapa kegiatan yang dapat diarahkan dalam upaya penanganan dampak luapan air danau. *k19

Komentar