nusabali

Baliho Cagub Tumbang, Satpol PP 'Enggan' Tertibkan

  • www.nusabali.com-baliho-cagub-tumbang-satpol-pp-enggan-tertibkan

Baliho pasangan bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur di beberapa titik di Kota Denpasar mulai bertumbangan pasca terjadinya hujan deras dan angin kencang melanda kawasan Denpasar.

DENPASAR, NusaBali

Sayangnya, baliho yang tumbang hingga Jumat (2/2), belum ada yang memperbaiki. Bahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar terkesan enggan menertibkan baliho tersebut kendati merusak pemandangan Kota.

Baliho yang tumbang terlihat di Jalan Hayam Wuruk, Jalan Merdeka, dan  Jalan Gatot Subroto. Selain tumbang, baliho-baliho tersebut juga tampak rusak, akibat terjangan angin. Kepala Satpol PP Kota Denpasar Dewa Gede Anom Sayoga saat dikonfirmasi, Jumat (2/2) mengatakan, untuk saat ini pihaknya tidak bisa melakukan pemberangusan terhadap baliho parpol tersebut. Alasannya, jika ditertibkan ditakutkan akan menimbulkan kemarahan dari pendukung kedua pasangan calon.

Kata Sayoga, pihaknya menyadari bahwa selain banyak baliho yang tumbang dan tidak diperbaiki, pihaknya juga melihat banyak pemasangan spanduk dan baliho pasangan calon semrawut. Padahal kata Sayoga, untuk pasangan baliho dan spanduk di Denpasar sudah ditentukan titik-titik yang bisa dipasang alat peraga. Untuk itu lanjut dia, pihaknya bekerja sama dengan KPU maupun Bawaslu sepakat akan melakukan penertiban alat peraga kampanye, setelah penetapan pasangan calon gubernur 2018-2023 pada 12 Februari 2018 mendatang.

Setelah penetapan pasangan calon lanjut Sayoga, pihak pendukung tidak boleh lagi sembarangan memasang baliho pasangan cagub dan cawagub. Pihak KPU akan menentukan saat imbauan pemasang secara serentak dimana titik lokasi pemasangan yang seharusnya bisa dipakai, karena saat ini tempat untuk pemasangan baliho masih semau mereka.

“Nanti pemasangan KPU secara serentak KPU yang memasang. Tidak sekarang masih semrawut. Sedikit ada celah dipasang. KPU yang akan memasang di titik yang mana boleh dan tidak boleh. Sekarang kan semrawut,” katanya

Untuk saat ini, kata Sayoga, pihaknya masih berupaya melakukan koordinasi dengan relawan, pendukung, atau partai dari dua kandidat. “Banyak tumbang, kami juga tidak bisa langsung menertibkan karena akan menimbulkan kemarahan pada dua kubu. Saat ini upaya kami mengkomunikasikan dengan pemilik. Kalau diperbaiki juga takut mereka marah. Karena beberapa ada yang marah jika diperbaiki. Ya makanya kami komunikasikan ke pemiliknya,” ujar mantan Sekretaris Dinas DLHK Kota Denpasar.

Menurutnya, karena baliho ini bersifat sosialisasi tidak mungkin diturunkan begitu saja, bahkan harus berjalan hingga berakhir masa kampanye Pilgub. Sayoga menghimbau, para relawan atau pendukung diharapkan tetap menjaga keindahan kota Denpasar kendatiasih dalam masa sosialisasi agar tidak menganggu masyarakat dan ketertiban umum karena baliho yang rusak atau tumbang. *m

Komentar