nusabali

Guru Dianiaya Siswa Hingga Tewas

  • www.nusabali.com-guru-dianiaya-siswa-hingga-tewas

Gara-gara ditegur karena mengganggu teman-temannya di kelas

SAMPANG, NusaBali

Siswa SMAN 1 Torjun, Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur, berinisial HI kini diamankan polisi setelah menganiaya gurunya, Ahmad Budi Cahyono, hingga meninggal dunia pada Kamis (1/2). HI diamankan jajaran Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Sampang, Jumat (2/2) dini hari di rumahnya.
 
Kepala Satuan Reskrim Polres Sampang Ajun Komisaris Polisi Hery Kusnanto menuturkan, saat didatangi di kediamannya di Dusun Brekas, Desa Torjun, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, pelaku langsung menyerahkan diri. Anggota keluarga pelaku juga tidak ada upaya untuk menghalangi penjemputan pelaku.
 
"Tadi malam pelaku diamankan di rumahnya tanpa ada kesulitan dan tidak ada perlawanan," ujar Hery Kusnanto seperti dilansir kompas.
 
Saat ini pelaku masih ditahan untuk segera menjalani pemeriksaan. Polres Sampang juga sudah mendatangi keluarga korban untuk menenangkan suasana. Sebab, dikhawatirkan ada pihak keluarga yang tidak terima atas kejadian ini dan berusaha melakukan balas dendam.
 
Peristiwa ini berawal dari dalam kelas saat korban mengisi pelajaran Seni Rupa di kelas XI. Pada saat proses belajar mengajar di ruang, HI disebut tidak fokus mendengarkan pelajaran, dan justru mengganggu teman-temannya dengan mencoret-coret lukisan temannya. Kemudian korban menegur siswa tersebut, namun tak dihiraukan.

HI malah menjadi-jadi mengganggu teman-temannya. Akhirnya, korban menindak siswa itu dengan mencoret bagian pipi pelaku dengan cat lukis. HI tak terima, dan menjadi kalap. Dia sontak berdiri dan memukul pelipis Budi. Tak berhenti sampai di situ, HI juga mencegat di waktu pulang sekolah lalu kembali memukul Budi. Berdasarkan olah data Tim Intelijen Polsek Torjun, pemukulan sepulang sekolah dilakukan oleh HI di Jalan Raya Jrengik, Sampang.
 
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Torjun, Amat, membenarkan peristiwa yang terjadi di sekolahnya. Bahkan korban sempat bercerita kepada Amat terkait keributan di dalam kelasnya. Namun, kondisi korban sesaat setelah peristiwa masih sehat-sehat saja.
 
Sementara itu, isteri korban, Sianit Shinta (22), menuturkan, korban langsung tidur sepulang dari sekolah. Ketika bangun, korban mengeluh sakit kepala. Shinta menanyakan penyebab suaminya sakit kepala.
 
Budi menjawab bahwa dia dipukul oleh siswanya di sekolah. Seusai bercerita kepada isterinya, Budi tiba-tiba muntah dan minta ditidurkan di ranjang tidurnya. Shinta kemudian menggotong suaminya ke kamar lalu mencoba menghubungi dokter. Namun nomor dokter yang dicari di ponsel tidak ditemukan.
 
Karena tidak sadarkan diri, korban kemudian dibawa ke Puskesmas Torjun. Pihak Puskesmas menyarankan korban dirujuk ke RSUD Kabupaten Sampang. Namun, rumah sakit tersebut juga mengaku tidak bisa menangani korban sehingga korban langsung dirujuk ke rumah sakit di Surabaya. Namun korban sudah meninggal dunia.
 
"Sekitar pukul 21.40 WIB, informasi dari Kadisdik Sampang bahwa korban sudah meninggal dunia di RSU dr Soetomo," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, Kamis (1/2) dilansir detik.
 
Ayah korban, Mohamad Satuman Asyari, mengaku sangat terpukul atas peristiwa yang dialami anaknya. Namun peristiwa tersebut dianggapnya sebagai ujian bagi keluarganya. "Saya ikhlas menerima ujian ini. Namun harapan saya agar Polisi bisa menyelesaikan kasus ini sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku," ungkap Satuman. *

Komentar