nusabali

183 Ribu Vaksin Antisipasi Virus JE

  • www.nusabali.com-183-ribu-vaksin-antisipasi-virus-je

Dinkes Kota Denpasar akan laksanakan vaksinasi atau imunisasi pada Maret 2018 menyasar anak-anak usia 9 bulan hingga 15 tahun yang dilaksanakan di seluruh PAUD, TK, SD, dan SMP.

DENPASAR, NusaBali

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Denpasar menyediakan 183 ribu vaksin untuk mengantisipasi virus Japanese Encephalitis (JE) menyebar. Vaksinasi akan dilakukan pada bulan Maret 2018 mendatang karena setiap tahunnya kemunculan virus JE selalu membuat kecemasan masyarakat yang menyebabkan peradangan otak pada manusia dan hewan melalui nyamuk.

Japanese Encephalitis merupakan penyakit zoonosa yang dapat menyebabkan terjadinya radang otak pada hewan dan manusia. Penyakit ini bersifat arbovirus karena ditularkan oleh nyamuk, babi, dan burung rawa. Manusia sendiri bisa tertular virus JE bila tergigit oleh nyamuk Culex Tritaeniorhynchus yang terinfeksi. Nyamuk golongan Culex ini banyak terdapat di persawahan dan area irigasi dan biasa beraktivitas di malam hari.

“Kejadian penyakit JE pada manusia biasanya meningkat pada musim hujan. Penyakit ini telah menyebar luas di Asia bagian Timur seperti Jepang, Korea, dan juga negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia,” jelas Kadiskes Kota Denpasar, dr Ni Luh Putu Sri Armini, Jumat (2/2) kemarin.

Menurut Armini, di Indonesia, kasus penyakit ini pertama kali ditemukan secara umum pada tahun 1960. Japanese Encephalitis banyak dilaporkan  terjadi di daerah Bali. Perjalanan penyakit JE dibedakan menjadi tiga stadium. Pertama, stadium prodromal yang berlangsung selama 2-4 hari. Ditandai dengan panas yang mendadak, sakit kepala berat yang terkadang disertai keluhan mual dan muntah. Selanjutnya stadium akut selama 4-7 hari.

Pada stadium ini lanjut Armini, panas tetap tinggi dan tidak mudah diturunkan dengan obat penurun panas. Akan terjadi kekakuan otot terutama pada otot leher. Pada kasus yang lebih kronis kemungkinan dapat terjadi gangguan keseimbangan, kejang-kejang serta penurunan kesadaran mulai dari gelisah-mengantuk sampai koma (tidak sadar). Ketiga, stadium konvalesen atau tahap akhir. Stadium ini dimulai pada saat suhu tubuh kembali normal. Tanda-tanda neurologis bisa menetap atau cenderung membaik.

Sri Armini menambahkan, untuk Dinas Kesehatan Kota Denpasar sendiri akan melaksanakan vaksinasi atau imunisasi pada bulan Maret 2018 mendatang. Vaksin yang tersedia akan disebarkan ke anak-anak usia 9 bulan hingga 15 tahun yang dilaksanakan di seluruh PAUD, TK, SD, dan SMP di seluruh wilayah Kota Denpasar. Sedangkan untuk Posyandu, Banjar, Puskesmas dan Rumah Sakit akan dilaksanakan pada bulan April. “Bulan Maret 2018 kita akan sasar PAUD, TK, SD, dan SMP, dan pada April kita akan sasar Posyandu, Banjar, Puskesmas dan Rumah Sakit,” ujarnya.

Sri Armini juga turut memghimbau kepada stakeholder hingga tingkat desa maupun dusun untuk memberikan sosialisasi terkait dengan pelaksanaan vaksinasi JE ini. Selain itu, pihaknya juga menghimbau masyarakat untuk berperan aktif ikut serta dalam vaksinasi JE agar tidak terkena virus JE. “Diharapkan masyarakat pro aktif dalam mengikuti vaksinasi guna meminimalisir adanya kasus JE di Bali, khusus Kota Denpasar,” tandasnya.*m

Komentar