nusabali

Gudang Ambrol, Rumah Kebanjiran

  • www.nusabali.com-gudang-ambrol-rumah-kebanjiran

Diterjang ombak dan digerus muara sungai,  gudang bahan bangunan Pesinggahan ambrol. Banjir juga melanda di Kusamba,

SEMARAPURA, NusaBali

Sebuah gudang penyimpanan material bahan bangunan di pesisir Pantai Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, ambrol pada Kamis (1/2) dinihari Wita. Akibat tergerus muara sungai atau loloan pada sisi barat gudang itu, ditambah dengan terjangan ombak dari sisi selatan.

Selain merusak bangunan tersebut, sebagian besar material bangunan di antaranya pasir sebanyak 3 truk, 50, 6 buah pintu. Sementara beberapa material bangunan yang masih terisisa langsung diselamatkan, yakni 12 pintu, 2 jendela, 150 sak semen, dan sebanyak 1 truk pasir yang sudah dibungkus karung plastik.

Informasi yang dihimpun, ambrolnya bangunan gudang tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 Wita. Ketika itu air loloan yang tepat pada sisi barat gudang meluap karena hujan deras sejak Rabu malam. Tiba-tiba gudang di sisi selatan tergerus banjir, selain itu gelombang dari sisi selatan cukup tinggi. “Gudang ini di bawah naungan Desa Pesinggahan, kebetulan para buruh tidak ada yang tinggal di sana, jadi tidak ada korban,” ujar I Komang Yuda, seorang buruh angkut barang di gudang tersebut.

Kata dia, barang di dalam gudang rencananya dikirim ke Pulau Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida. Namun begitu dicek ternyata sudah tergerus, untuk mengganti kerugian kepada pemilik barang akan diganti menggunakan dana dari hasil sewa barang selama ini yang masih tersimpan. “Biaya penyimpanan pasir Rp 4.000/kibik, dan 1 sak semen Rp 150, itu dihitung perhari atau sekali keberangkatan,” ujarnya soal kerugian yang ditaksir di bawah Rp 10 juta itu. Ke depannya posisi gudang tersebut akan dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

Sementara itu hujan deras juga menyebabkan saluran irigasi subak di wilayah Banjar Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, meluap dan menggenangi lima rumah warga. Menurut Bendesa Pakraman Karangdadi, I Ketut Sukerta, banjir ini disebabkan karena hujan deras, kemudian ada pendangkalan pada saluran irigasi. “Banjir di sini memang sering saat hujan, tapi tidak sampai seperti sekarang,” katanya.

Adapun lima rumah warga yang tergenang air yakni milik Selamet, Gusti Ngurah Anom, Nengah Sukada, Ketut Subagiasa, Nengah Samba. Banjir di Banjar Karangdadi mencapai hingga selutut orang dewasa. Petugas BPBD Klungkung pun turun ke lokasi untuk membuka saluran air agar lancar ke laut. Beberapa jam kemudian air bersangsur-angsur surut.

Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta yang turun meninjau banjir tersebut, meminta kepada masyarakat untuk selalu waspada karena cuaca belakangan ini cukup ekstrem. Yakni hujan deras disertai angin kencang, tentu pemerintah lewat BPBD Klungkung akan tetap siaga untuk membantu masyarakat. Sehingga saat terjadi bencana baik banjir, tanah longsor, pohon tumbang dan lainnya agar menghubungi petugas. *wan

Komentar