nusabali

Charcoal for Children’s tahun kedua hadir kembali di CushCush Gallery

  • www.nusabali.com-charcoal-for-childrens-tahun-kedua-hadir-kembali-di-cushcush-gallery

Monez & Ninus, Papermoon Puppet Theatre dan Kawamura Koheysai akan tampil dalam acara Charcoal for Children 2017/18 PlayPlay - Charity Performance.

DENPASAR, NusaBali Mengulang kembali kesuksesan Charcoal for Children’s edisi pertama tahun 2016/2017 LagiLagi bersama dengan tiga seniman ternama dari tiga kota berbeda yakni Papermoon Puppet dari Yogyakarta, Kawamura Koheysai (Seniman Wayang Kontemporer) dari Tokyo dan Monez & Ninuz dari Bali kembali untuk tampil dalam pertunjukan drama teatrikal yang akan diadakan dalam dua sesi di akhir pekan tanggal 2-4 Februari 2018 dan 23-25 Februari 2018 yang  diselenggarakan di CushCush Gallery Jalan Teuku Umar Gg. Rajawali No. 1A Denpasar.


Dalam konferensi press kemarin, Ibu Suriawati kurator sekaligus pemilik CushCush Gallery (CGG) menceritakan ide awal dari terbentuknya LagiLagi atau Charcoal for Children’s berawal dari masa kecil beliau yang dibekali pendidikan yang sangat bagus dari kedua orang tuanya. Beliau merasakan dengan adanya pendidikan yang sangat bagus tersebut, beliau bisa mandiri dan hidup dengan kualitas hidup yang jauh lebih baik dari generasi kedua orang tua beliau. Setelah 15 tahun berkarir, Ibu suryawati merasa perlu untuk berbagi. Salah satu cara beliau dalam berbagi adalah dengan mendorong kreatifitas khususnya untuk anak-anak dimana pendidikan kreatifitas itu sangat penting menurut beliau. 

Dengan adanya Charcoal for Children’s ini, harapannya dapat merubah pandangan masyarakat untuk lebih terbuka dalam hal kreatifitas dengan mempertemukan komunitas-komunitas kreatif seniman, musisi, performing artis dan sebagainya untuk berbaur bersama dengan anak-anak untuk berkolaborasi dalam sebuah pertunjukan seni yang kreatif.

Artis-artis yang akan tampil dalam pertunjukan tersebut ada :

Monez & Ninus akan menampilkan “Sangkala”


Sangkala, bercerita mengenai Sang Waktu. Di Bali dibagi menjadi 3 bagian waktu: pagi (subuh), siang (jam 12 siang) dan sandyakala (jam 6 sore). Pada waktu-waktu tersebut dipercaya bahwa masyarakat Bali (anak-anak) tidak boleh berkeliaran atau mengunjungi tempat asing. Ada mitos yang mempercayai bahwa akan ada memedi (hantu) yang menculik anak-anak ke dimensi lain jika bangkang/bandel dengan aturan tersebut.

Menceritakan tentang seorang tokoh (anak) yang lupa waktu dan ‘diculik’ masuk ke dimensi monster. Dalam dimensi monster dia tidak hanya diingatkan mengenai pentingnya menghargai waktu namun ia juga belajar banyak hal untuk memperbaiki kebiasaan buruknya. Karena ia sadar akan kesalahannya, ia diperbolehkan kembali ke dimensi manusia.

Sedikit tentang Monez & Ninus, Monez alias Gusmang berasal dari Tabanan Bali memiliki latar belakang sebagai ilustrator yang menempuh pendidikan desain grafis di ISI denpasar. Sedangkan Ninus yang berasal dari Tangerang Selatan yang sudah menetap di Bali ini memiliki latar belakang di bidang arsitektur yang sudah sejak kecil memiliki ketertarikan dalam seni tari dan sempat menjalani sebagai penari profesional di Jakarta. Dengan dua latar belakang yang berbeda, mereka berdua berkolaborasi dalam project Sangkala.


PAPERMOON PUPPET THEATRE menampilkan "The White World of Siwa & Malini" 


“Dunia Putih Siwa & Malini “ bercerita tentang sebuah tempat, dimana semuanya dipaksa untuk menjadi berwarna putih. Sebuah cerita tentang seorang kakek tua bernama Siwa, yang berusaha menjadikan segala sesuatu sesuai dengan aturan, Tentang anak kecil bernama Malini, yang menyukai keindahan ragam warna. Dan seekor burung kecil yang melambangkan kebebasan.

Dunia Putih Siwa & Malini adalah sebuah pertunjukan interaktif (immersive theatre), dimana penonton akan turut serta menjadi bagian dalam cerita. Pertunjukan ini akan menggabungkan seni boneka, permainan bayangan, music dan theatre. Ini adalah cerita yang akan mendorong penonton untuk menghargai perbedaan, bahwa perbedaan warna akan membawa kita merasa lebih kaya dari dalam hati dan tentunya… kebahagiaan.

KAWAMURA KOHEYSAI menampilkan "The Search of New Island Nishioka the Monkey"


"Monyet Nishioka Mencari Pulau Baru" bercerita tentang Monyet si Nishioka dan Kodok si Yamada naik kapal untuk mencari pulau baru, tetapi badai datang dan menyebabkan kapal tersebut rusak. Nishioka dan Yamada jatuh ke laut, kemudian seseorang membantu mereka.

Penampilan mereka mulai dapat disaksikan besok tanggal 02 Februari 2018 di CushCush Gallery. Informasi lebih detil tentang event dan jadwal pertunjukan ini dapat dilihat di link berikut : Charcoal for Children 2017/18 PlayPlay - Charity Performance. *.Jon

Komentar