nusabali

Dewa Indra, Lihadnyana, Astawa Tembus 3 Besar

  • www.nusabali.com-dewa-indra-lihadnyana-astawa-tembus-3-besar

Seleksi Calon Sekda Provinsi Bali memasuki babak paling seru, yakni tes uji kompetensi dengan materi penulisan makalah, Rabu (31/1), yang ditongkrongi langsung Ombudsman RI (ORI) Perwakilan Bali.

Uji Kompetensi Calon Sekda Provinsi Bali

DENPASAR,NusaBali
Dari 6 kandidat yang bertarung, 3 orang di antaranya bersaing dalam perolehan nilai: Dewa Made Indra, I Ketut Lihadnyana, dan I Putu Astawa. Dewa Made Indra adalah birokrat asal Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng yang kini menjabat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali). Sementara I Ketut Lihadnyana adalah birokrat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng yang kini menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Bali. Sebaliknya, Putu Astawa adalah birokrat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang kini menjabat Kepala Bappeda dan Litbang Provinsi Bali.

Sedangkan 3 kandidat lainnya yang juga ikut bertarung dalam seleksi Calon Sekda Provinsi Bali ini masing-masing Luh Gde Haryani (birokrat asal Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Tabanan yang kini menjabat Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Bali), Wayan Suarjana (birokrat asal Banjar Kutabali, Desa Tajen, Kecamatan Penebel, Tabanan yang kini menjabat Sekretaris Dewan DPRD Bali), dan IB Wisnu Ardhana (kini menjabat Kepala Dinas Tanaman Pangan Provinsi Bali).

Dalam seleksi uji kompetensi dengan penulisan makalah yang hasilnya diumumkan langsung, Rabu kemarin, Dewa Indra memperoleh nilai tertinggi 93,57. Sedangkan Ketut Lihadnyana di posisi kedua dengan nilai 87,86, disusul Putu Astawa (dengan nilai 85,57), IB Wisnu Ardhana (nilai 82,86), Luh Putu Haryani (nilai 81,71), dan Wayan Suarjana di posisi buncit (nilai 80,71).

Dewa Indra memang dikenal sebagai pejabat Eselon II yang cerdas. Dia pun dijagokan sebagai kandidat kuat Calon Sekda Provinsi Bali, untuk menggantikan Tjokorda Ngurah Pemayun yang akan pensiun per 1 Maret 2018 nanti. Sementara dua pesaing terkuatnya, Ketut Lihadnyana dan Putu Astawa, harus mampu memperoleh nilai maksimal dalam sesi wawancara, supaya bisa mempertahankan akumulasi nilai dalam peringkat 3 besar. Sesi wawancara bagi 6 kandidat sendiri akan dilaksa-nakan, Kamis (1/2) ini.

Bocoran yang diperoleh NusaBali, dari hasil seleksi uji kompetensi penulisan makalah kemarin, sudah bisa direka-reka siapa kandidat kuat Calon Sekda Provinsi Bali. Menurut sumber NusaBali, peringkat 3 besar yakni Dewa Indra, Ketut Lihadnyana, Putu Astawa kemungkinan akan lolos ke Mendagri untuk selanjutnya bertarung di pusat buat dipilih salah satunya sebagai Sekda Provinsi Bali.

Menurut sumber tadi, dalam tarung di pusat nanti, ada aroma politisnya, meskipun hasil dari Pansel akan dikirimkan utuh. Sebab, Mendagri yang jadi eksekutor pejabat Sekda Provinsi Bali. “Penentuannya Mendagri, jadi masih ada juga politisnya. Kan Gubernur hanya menyampaikan ke Mendagri atas hasil Pansel,” katanya.

Sayangnya, Ketua Pansel Calon Sekda Provinsi Bali, Tjokorda Ngurah Pemayun, belum bisa dimintai komentarnya atas hasil eleksi uji kompetisi penulisan makalah para kandidat. Saat dihubungi NusaBali per telepon, Rabu kemarin, Sekda Provinsi Bali ini tidak mengangkat ponselnya.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra, mengatakan para kandidat Calon Sekda masih akan mengikuti tes presentasi dan wawancara, hari ini. “Tes presentasi dan wawancara yang akan dilaksanakan besok (hari ini) di Ruang Sekda Provinsi Bali,” ujar Dewa Mahendra secara terpisah, Rabu kemarin.

Pada sesi presentasi dan wawancara, kata Dewa Mahendra, setiap kandidat akan diberi waktu maksimal 15 menit. Mengacu dengan tahapan seleksi yang telah disusun pihak Pansel, pengumuman 3 besar Calon Sekda Provinsi Bali akan dilaksanakan 5 Februari 2018 nanti.

“Pada tahap terakhir, tiga nama terbaik yang terpilih dari proses seleksi akan diajukan oleh Gubernur kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Pemprov Bali berkomitmen untuk melaksanakan proses seleksi secara terbuka dan transparan,“ tandas Dewa Mahendra. *nat

Komentar