nusabali

Rumah Tertimpa Pohon, Satu Keluarga Mengungsi

  • www.nusabali.com-rumah-tertimpa-pohon-satu-keluarga-mengungsi

Satu keluarga beranggotakan 4 orang yang tinggal di Banjar Tenganan Pagringsingan, Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, Karangasem terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya, sejak dua pekan terakhir.

AMLAPURA, NusaBali
Masalahnya, rumah milik keluarga pasangan I Komang Bagus, 37, dan Ni Wayan Redite, 35, hancur tertimpa dua pohon kelapa dan pohon wani, 18 Desember 2017 lalu. Bangunan rumah semi permanen milik keluarga Komang Bagus dan Wayan Redite yang hancur tertimpa pohon ini berukuran 8 meter x 5 meter. Selain itu, dua unit dapur di halaman rumah tersebut juga hancur.

Untungnya, tidak ada korban jiwa maupun terluka dalam petaka robohnya dua pohon kelapa dan pohon wani yang memporakporandakan rumah keluarga Komang Bagus. Pasalnya, saat pohon roboh siang sekitar pukul 12.00 Wita, Komang Bagus berada sendirian di rumah. Sedangkan sang istri dan kedua anaknya sedang tidak di rumah.

Kepala Desa (Perbekel) Tenganan, Putu Yudiana, menceritakan saat kejadian, Komang Bagus sedang berada di dapur memasak air untuk seduh kopi. Tiba-tiba, dia mendengar suara retak retak pohon wani pertanda akan roboh. Secepat kilat, Komang Bagus lari menyelamatkan diri.

“Begitu Komang Bagus lari, pohon wani berdiameter sekitar 30 cm itu yang berada di sebelah barat rumah Komang Bagus langsung roboh ke arah timur. Saat roboh, pohon wani menimpa dua pohon kelapa, yang akhirnya ikut roboh menimpa rumah,” ungkap Perbekel Putu Yudana kepada NusaBali, Rabu (31/1).

Gara-gara rumahnya hancur tertimpa pohon, Komang Bagus bersama sang istri, Wayan Redite, serta kedua anaknya yakni I Kadek Warnata, 17 (siswa Kelas XI IPS SMA Dharma Kirthi Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis) dan I Komang Suardana, 14 (putus sekolah saat Kelas IV SD Negeri1 Tenganan, Kecamatan Manggis) terpaksa harus mengungsi, sejak 18 Januari 2018 lalu.

Mereka mengungsi ke rumah kerabatnya, I Wayan Katung. Namun, mereka putuskan berhenti mengungsi di rumah Wayan Katung, sejak Rabu (24/1), karena kerabatnya itu juga memiliki banyak anggota keluarga. Selanjutnya, Komang Bagus berupaya membangun emperan berukuran 5 meter x 3 meter di sisa bangunan rumahnya yang ringsek tertimpa pohon, dengan memasang atap seng dan dinding menggunakan spanduk bekas. Di emperan itulah, satu keluarga beranggotan 4 orang itu tinggal dan tidur berdesak-desakan.

Komang Bagus harus rela tinggal di emperan dan tidur bherdesak-desakan, karena tidak punya uang untuk membangun rumah baru. Kesehariannya, Komang Bagus dan istrinya hanyalah petani penggarap di lahan tegalan milik Jro Mangku Widia (tokoh Desa Pakraman Tenganan Pagringsingan) dan Putu Yudana (Perbekel Tenganan).

"Selain menggarap lahan milik orang lain, saya juga jadi buruh angkut kayu. Bekerja angkut kayu selama 6 jam sejak pagi pukul 07.00 Wita hingga siang pukul 13.00 Wita, saya biasanya diupah Rp 50.000," cerita Komang Bagus.

Rumahnya yang hancur tertimpa pohon ini sudah dihuni Komang Bagus bersama istri dan anaknya sejak tahun 2005. Rumah ini berlokasi di tempat terpencil yang berjarak sekitar 1,5 kilometer arah utara pusat pemukiman Desa Pakraman Tenganan Pagringsingan. Untuk menjangkau lokasi, harus jalan kaki melintasi hutan desa yang licin dan berbatu.

Di sisi lain, Perbekel Putu Yudiana merasa iba dengan keluarga Komang Bagus, yang kini harus tidur berdesakan di emper pasca rumahnya hancur tertimpa pohon. Pihaknya pun berupaya mencarikan bantuan untuk warganya yang tergolong keluarga miskin ini.

“Kami tengah memperjuangkan agar Komang Bagus dapat bantuan bedah rumah,” kata Perbekel Yudiana. "Sebenarnya, sejak semula rumah yang ditempati Komang Bagus dan keluarganya memang tidak layak huni. Nah, mengingat rumah tersebut hancur tertimpa pohon roboh, selayaknyalah dapat bantuan bedah rumah," imbuhnya.

Sementara itu, petaka pohon aren yang tumbang menimpa bangunan dapur terjadi di Banjar Banjar Segah, Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem, Selasa (30/1). Korbannya adalah bangunan dapur milik keluarga I Nengah Tarib.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, IB Ketut Arimbawa, mengakui pihaknya telah melakukan penanganan bencana pohon roboh menimpa dapur di Desa Nongan ini. "Kami juga sudah usulkan agar warga yang rumahnya hancur tertimpa pohon di Desa Tenanan juga mendapat bantuan bedah rumah. Ini kan bencana, agar jadi prioritas," ujar IB Arimbawa, Rabu kemarin. *k16

Komentar