nusabali

Puja Astawa Jadi Selebgram Bali

  • www.nusabali.com-puja-astawa-jadi-selebgram-bali

Selain dikenal sebagai selebgram pendatang baru dengan video kocak dan unik sarat pesan moral, Puja Astawa juga dikenal sebagai seorang videographer dan fotografer profesional.

Video Karya Puja Astawa Ditunggu-tunggu Netizen

DENPASAR, NusaBali
Belakangan ini selebgram Kadek Puja Astawa mulai banyak dikenal netizen. Pemilik akun @haipuja di instagram ini, kian hari kian kebanjiran followers karena video-video kocaknya. Tidak hanya sekedar kocak, namun video yang dibuat dengan durasi kurang lebih satu menit di instagram miliknya selalu menyelipkan pesan-pesan moral.

Bagaimana tidak menarik perhatian nitizen. Pria asal Jalan Teratai, Kelurahan Banyuasri, Singaraja ini, selalu mengambil tema-tema yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat Bali. Secara narasi, videonya ditambah dengan sentuhan logat Buleleng yang khas sehingga menjadi unik. Puja Astawa mengaku menggunakan logat dan bahasa Buleleng karena bahasa sehari-harinya. “Meskipun ada yang bilang bahasa kasar, tapi memang itulah bahasa yang digunakan di Buleleng. Jadi saya tidak mungkin memaksakan memakai bahasa Tabanan atau Karangasem, malah bisa jadi kaku,” tutur Puja Astawa di sela Pameran Fotografi tunggalnya di Lantai 3 Colony Creative Hub, Plaza Renon, Minggu (28/1) malam.

Hal lain yang juga membuat video ini menarik, adalah pemerannya yang juga menggelitik mengundang tawa. Sebab, beberapa video dari belasan videonya yang viral tersebut diperankan oleh kedua orang tuanya sendiri. Keduanya bahkan mampu berakting natural meski di usia senja.

“Ibu saya dulu seniman arja, jadi sedikit tidaknya menguasai dialog dan akting. Begitu juga bapak. Saat saya buat video, saya hanya memberitahu mereka narasi saya seperti apa, tapi saya membiarkan mereka natural saja. Saat dialog memang ada melenceng sedikit-sedikit, tapi saya maklum mereka sudah tua dan daya menghafal sudah berkurang,” ceritanya.

Selain kedua orang tuanya, pria kelahiran 17 September 1974 ini juga turut mengajak anaknya, Bestian Verro, dan adik kandungnya, Komang Suwitra Yasa menjadi lawan main dalam beberapa videonya. Padahal dia sendiri awalnya mengaku tidak pernah belajar akting sebelumnya. Namun respon nitizen pada video yang dibuatnya secara iseng ternyata menuai respon postif dari masyarakat. Akhirnya Puja Astawa terpikir menggali ide-ide melucu. Dia belajar banyak dari teknik melucu khas stand up comedy.

Lebih lanjut, ayah tiga anak ini biasanya mengerjakan sendiri videonya mulai dari proses syuting, penataan gaya, rias, hingga masuk pada proses editing. Begitu juga secara ide, dia selalu membuat video dengan ide original. Bisa dilihat, setiap videonya selalu menggunakan ide yang berbeda. Kata Puja Astawa, agar leluconnya selalu segar dan tidak bosan untuk dinikmati.

Disinggung mengenai pesan moral, Puja Astawa selalu menyampaikan fenomena sosial yang terjadi di masyarakat secara umum maupun di Bali. Pesan-pesan moral memang diselipkannya agar videonya tidak sekedar lucu namun juga sebagai pengingat diri akan kesalahan maupun kekeliruan yang dibuat. Karena ‘isinya’ yang dikemas menarik inilah yang membuat video-video karya Puja Astawa selalu ditunggu para nitizien. “Saya membuat video ini bukan berarti saya ini baik dan tidak pernah buat salah. Saya ingin agar orang setelah selesai menonton, ada pelajaran yang bisa diambil. Harapannya, setiap yang menonton bisa ingat diri. Bila pernah salah agar tersadar dan bahkan bisa jadi lebih baik hidupnya,” harapnya.

Selain dikenal sebagai selebgram pendatang baru yang cukup unik, Puja Astawa juga dikenal sebagai seorang videographer dan fotografer profesional. Dia menguasai berbagai jenis teknik fotografi, namun dirinya lebih menyukai landscape dan human interest. Belum lama ini pada tahun 2017 Puja Astawa berhasil menyabet medali perak dalam ajang lomba fotografi bergengsi di Solo. Kini, Puja Astawa juga memamerkan 10 hasil karyanya di Plaza Renon. Konon, karya foto yang dijualnya dengan harga fantastis. Menurutnya ini sebagai suatu apresiasi masyarakat kepada karyanya. *ind

Komentar