nusabali

Jumlah Pengangguran di Badung 1.123 Orang

  • www.nusabali.com-jumlah-pengangguran-di-badung-1123-orang

Sebagai daerah yang bergelimang pendapatan besar dari sektor pariwisata, bukan berarti Kabupaten Badung tak ada pengangguran.

MANGUPURA, NusaBali

Jumlah pengangguran di Badung pada 2017 tercatat ada sekitar 1.123 orang atau 0,32 persen dari jumlah penduduk. Walau begitu pemerintah mengklaim angka pengangguran tahun 2017 turun ketimbang 2016, di mana saat itu tercatat 1.150 orang atau 0,34 persen. Ini terlihat dari pendataan yang dilakukan pemerintah bekerja sama dengan Universitas Warmadewa Denpasar. Pendataan sesuai by name by address.

“Kalau dari segi jumlah turun, dari 1.150 orang pada tahun 2016 menjadi 1.123 orang di 2017,” kata Kadis Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Badung Ida Bagus Oka Dirga, Minggu (28/1).

Menurut Oka Dirga untuk menurunkan angka pengangguran berbagai upaya telah dilakukan, seperti memberikan pelatihan. Misalnya pelatihan teknisi AC, menjahit, terapis spa, mekanik motor, dan bangunan. Bahkan, semenjak kepemimpinan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta pelatihan digelar selama 3-4 bulan, sehingga peserta betul-betul matang di bidang kompetensinya. “Dari segi anggaran pun pemerintah sudah menyiapkan sebesar Rp 5 miliar, karena ini adalah program kegiatan untuk mendukung PPNSB (program pembangunan nasional semesta berencana),” tegasnya.

Sembari mengkuti pelatihan, pemerintah sekaligus mengawasi kemampuan mereka, sehingga setelah pelatihan selesai bisa berkesempatan mendapatkan modal pinjaman untuk membuka usaha secara mandiri. Nah, nanti pemerintah bisa memberikan pendampingan lebih lanjut sebagai pengembangan wirausaha yang dirintis.

“Program ini tentu akan dilanjutkan lagi tahun 2018. Kami berharap dengan pola pelatihan dapat menekan angka pengangguran di Badung,” tandas Oka Dirga sembari menyatakan target pemerintah menurunkan pengangguran menjadi 0,15 persen.

Selain itu pemerintah juga menyiapkan Sistem Informasi Tenaga Kerja (SINAGA) yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dengan menggunakan sistem aplikasi layanan informasi ketenagakerjaan. “Melalui sistem ini yang telah kami luncurkan, akan semakin memudahkan mempertemukan antara pencari kerja (job seeker) dengan pencipta lapangan pekerjaan (job creator),” akunya. Karena telah menggunakan aplikasi khusus, Oka Dirga menyebut untuk tahun ini pemerintah daerah tak lagi menggelar job fair seperti pada tahun-tahun sebelumnya. *asa

Komentar