nusabali

207 Shooter Ikuti Lomba 'Tembak Reaksi' di Pecatu

  • www.nusabali.com-207-shooter-ikuti-lomba-tembak-reaksi-di-pecatu

Sebanyak 207 peserta shooter dari berbagai negara adu ketangkasan dalam Lomba Menembak Reaksi yang digelar Pecatu Shooting Club, yang dimulai Sabtu hingga Minggu, 27-28 Januari.

MANGUPURA, NusaBali
Perlombaan level III ini bertajuk Commissioner of Bali Police Open Championship dan digelar di Lapangan Tembak Pecatu Indah Resort, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Ketua Panitia Richard Hendarmo mengungkapkan pelaksaan lomba telah mendapat izin dari International Practical Shooting Confederation (IPSC) sebagi induk olahraga menembak dunia. Selain itu juga diizinkan Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) dan pihak kepolisian.

Lomba juga diikuti peserta dari lima Negara,  yakin Indonesia, Filipina, Singapoera, Estonia, dan Malaysia. Sedangkan peserta dalam negeri, dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Papua , dan Lampung.

Menurut Richard, perlombaan menembak yang digelar ini adalah tembak reaksi. Seluruh peserta Indonesia yang ikut tembak reaksi sudah harus mengikuti penataran tembak reaksi dari Perbakin. Lomba diikuti 207 peserta karena hanya 12 stage yang dipersiapkan.

“Lomba kelanjutan dari pelaksanaan 2017 lalu. Kapolda berpesan dibuat level internasional karena sebelumnya levelnya nasional. Saat ini diperluas menjadi level III. Para peserta dari TNI/Polri, nasional dan internasional,” kata Richard.

Kejuaraan dibuka Kapolda Bali Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Drs Petrus Reinhard Golose. Dengan dihadiri Wakapolda yang juga ketua Perbakin Bali Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Gede Alit Wijaya, Kasdam IX/Udayana Brigadir Jenderal TNI Stephanus Tri Mulyono, Pejabat Utama Polda Bali, dan pejabat Utama Kodam IX/Udayana.

Kapolda Golose mengatakan, pelaksanaan event ini untuk mendukung kunjungan wisatawan ke Bali. Harapannya event internasional IPSC pertama kali di Bali ini mampu mendatangkan banyak wisatawan. Dirinya menjelaskan olahraga menembak ini tak hanya diikuti kaum muda tetapi diikuti kalangan usia 60-an.

"Kehadiran kami dari kepolisian untuk mengontrol bagaimana para shooter (penembak) melaksanakan kegiatan lombanya. Kegiatan ini dilaksanakan di Bali karena jumlah pesertanya lebih banyak," tutur Golose. *

Komentar