nusabali

Jembatan Roboh, 1 Luka, 8 KK Terisolasi

  • www.nusabali.com-jembatan-roboh-1-luka-8-kk-terisolasi

Jembatan di Banjar Ambyarsari, Desa Belimbingsari, Kecamatan Melaya, Jembrana ambruk akibat hujan deras, Senin (22/1) malam hingga Selasa (23/1) dinihari.

NEGARA, NusaBali

Akibatnya, seorang pengendara motor terjungkal hingga terluka. Bencana ini juga menyebabkan 8 kepala keluarga (KK) terisolasi. Jembatan dengan panjang 7 meter dan lebar 3 di atas Pangkung Enjung-an Kauh, Banjar Ambyarsari, Desa Belimbingsari ini pertama kali diketahui ambruk, Selasa dinihari pukul 03.00 Wita, oleh Made Sudiarjani, 50, ketika hendak pergi berjualan sayur keliling. Sudiarjani yang tinggal paling dekat dengan jembatan ini kaget, karena tak bisa melintas.

“Mau berangkat jualan sayur, saya lihat jembatan sudah ambruk. Saya batal berangkat, karena samasekali tidak dapat dilalui kendaraan. Airnya masih besar, maka saya putuskan balik ke rumah,” ungkap Sudiarjani yang ditemui NusaBali di lokasi jemabatan ambruk, Selasa kemarin.

Kemudian, Selasa pagi sekitar pukul 05.30 Wita, jembatan ambruk ini menimbulkan petaka bagi tetangga dari Sudiarjani, yakni I Made Astika, 47. Pasalnya, Made Astika yang merupakan buruh jaga kandang ayam tidak menyadari jembatan sudah ambruk, saat hendak berangkat kerja. Astika yang naik motor melaju dari arah barat, pun langsung tercebur ke dasar pangkung sedalam 3 meter di patahan jembatan tersebut.

Beruntung, Astika selamat dari maut dalam kondisi terluka, meskipun jatuh setinggi 3 meter bersama motornya. Astika yang terluka masih bisa naik sendiri ke jalan, lalu meminta bantuan warga sekitar. Astika sendiri mengalamai sejumlah luka lecet dan luka robek di pelipis kirinya, hingga harus dilarikan ke Puskemas Melaya dan mendapatkan dua jaritan atas lukanya.

Sedangkan motor Astika yang ringsek, kemarin pagi dievakuasi warga dari dasar jurang jembatan, menggunakan tali. “Motornya tidak sampai hanyut, karena tertahan runtuhan plat deker jembatan yang ambruk di bawah. Pengendaranya (Astika) juga selamat dan sempat dirawat di Puskesmas. Tadi dia sudah dibolehkan pulang dari Puskesmas,” ungkap seorang warga.

Ambruknya jembatan penghubung jalan desa di Banjar Ambyarsari, Desa Belimbingsari ini bukan hanya menyebabkan korban terluka. Bahkan, 8 KK yang tinggal di sebelah barat jembatan juga terisolasi, termasuk keluarga Made Sudiarjani. Bukan hanya itu, sebuah lapangan tembak yang biasa digunakan latihan oleh jajaran TNI, juga tidak bisa dijangkau.

“Jalan ke barat ini jalan buntu, tidak ada tembusan. Karena tidak ada jalan lain, warga yang naik kendaraan sama sekali nggak bisa lewat. Kalau jalan kaki masih bisa, tapi harus melewati aliran Pangkung Enjungan Kauh,” papar Kelian Dinas Banjar Ambyarsari, Desa Belimbingsari, I Ketut Triagus.

Ketut Triagus menyebutkan, dari 8 KK warga yang terisolasi tersebut, terdapat 2 siswa SD dan 1 siswa SMP. Mereka terpaksa berangkat ke sekolah dengan menerobos aliran air Pangkung Enjungan Kauh di bawah jembatan yang ambruk. “Perjuangan mereka untuk bisa sekolah, cukup berat,” tandas Ketut Triagus.

Menurut Ketut Triagus, jembatan sepanjang 7 meter dengan lebar 3 meter yang ambruk ini dibangun secara swadaya oleh warga setempat tahun 1974 silam. Pasca jembatan ambruk, pihaknya bersama warga berencana membuat jembatan darurat dari kayu secara gotong-royong, Rabu (24/1) ini.

“Rencana besok (hari ini) kami akan membuat jembatan darurat. Tadi (kemarin) sebenarnya pipa saluran air swadaya yang di jembatan ini ikut putus. Tapi, pipa yang putus ini sudah kami sambung kembali,” ujar Ketut Triagus seraya mengaku telah melaporkan ambruknya jembatan ini kepada pemerintah desa setempat.

Sementara itu, Kadis Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana, I Wayan Darwin, sudah sempat turun melakukan pengecekan jembatan ambruk di Desa Belimbingsari ini, Selasa kemarin. Kadis Wayan Darwin berjanji akan segera menangani jembatan ambruk ini.

“Jembatan ambruk ini segera akan kami tangani, karena keadaan emergency. Nanti kami usahakan anggaran, mungkin bisa diambil dari dana Opersional Pemeliharan. Yang jelas, tahun 2018 ini sudah ditangani,” tandas Kadis Wayan Darwin. *ode

Komentar