nusabali

Lomba Busana Endek dan Batik Gali Potensi Model dan Desainer

  • www.nusabali.com-lomba-busana-endek-dan-batik-gali-potensi-model-dan-desainer

Semeton Jegeg Bagus Bali menggelar Lomba Busana Casual Endek dan Batik bertema ‘The Magnificence of Local Fabrics’ di Park 23 Mall, kawasan Tuban, Kuta, Badung, Minggu (21/1).

MANGUPURA, NusaBali

Dipilihnya endek dan batik karena merupakan kekayaan kain tradisional Bali yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih jauh. Sebanyak 155 peserta mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa ikut dalam lomba ini. Peserta tampil maksimal dengan karakter masing-masing, mulai dari busana, dandanan, hingga gaya melenggak-lenggok di atas catwalk. Mereka tampil mempesona bak supermodel dengan balutan kain endek dan batik yang telah didesain semenarik mungkin.

“Kita ingin endek dan batik dijadikan sebuah karya yang baru yang belum pernah digunakan sebelumnya. Karena endek kan belum terlalu dipakai untuk fashion casual,” ungkap ketua panitia, I Putu Dipta Priyatna, di sela acara.

Dikatakan, lomba busana casual endek dan batik ini merupakan program tahunan dari Semeton Jegeg Bagus Bali. Ajang ini dinilai mampu menyediakan ruang kreatif bagi anak muda terutama bidang fashion dan model. “Kami berharap lomba ini mampu menjadi wadah bagi generasi muda agar lebih kreatif lagi. Terutama potensi model dan desainer dapat muncul lebih banyak,” imbuh Bagus Gianyar 2017 yang menyabet predikat Runner Up I Bagus Bali ini.

Adapun lomba dibagi menjadi empat kategori, yakni Busana Endek Anak (6-12 tahun), Busana Endek Remaja (13-18 tahun), Busana Endek Umum (19-25 tahun), dan Busana Batik Umum (19-25 tahun). Menariknya, lomba busana casual kali ini dilaksanakan di sebuah pusat perbelanjaan, dimana tahun-tahun sebelumnya rutin dilaksanakan di Gedung ISI Denpasar.

“Kita pengen sesuatu yang beda. Biar peserta tidak bosan. Kalau di mall kan bisa keliling-keliling sekalian refreshing. Karena target kita anak muda, bagaimana biar mereka fun dan enjoy,” terang Dipta.

Apalagi kain endek dan batik, kata Dipta, menjadi salah satu kekayaan budaya daerah. Jegeg Bagus Bali sebagai Duta Pariwisata di Pulau Dewata mesti memperkenalkannya agar lebih dikenal.

Sebagai Duta Pariwisata, Jegeg Bagus Bali juga turut memiliki andil dalam mempromosikan pariwisata di Pulau Seribu Pura. Apalagi di tengah musibah erupsi Gunung Agung, Jegeg Bagus Bali juga ikut turun tangan agar pariwisata bisa kembali pulih. “Sebelum adanya erupsi, kami sempat promosi pariwisata ke New Zealand. Namun setelah ada erupsi, kami belum tahu akan promosi ke luar negeri lagi atau tidak. Kami tetap bersama-sama menyuarakan Bali is Safe. Kami buat video bahwa Bali masih aman untuk dikunjungi. Selain itu, kami juga mengadakan bakti sosial membantu pengungsi beberapa bulan lalu,” tandas Dipta.*ind

Komentar