nusabali

Pasar Ikan Kedonganan Bakal Direnovasi

  • www.nusabali.com-pasar-ikan-kedonganan-bakal-direnovasi

Pasar ikan tradisional di Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung direncanakan untuk direnovasi total.

MANGUPURA, NusaBali

Pasar ikan higienis terbesar di Bali yang dikelola oleh Desa Adat Kedonganan ini direncanakan direnovasi ulang karena kondisi pasar sangat kumuh. Bendesa Adat Kedonganan Ketut Puja dikonfirmasi, Rabu (17/1) mengatakan, pasar ikan yang berada di kawasan minapolitan itu kondisinya memprihatinkan. Penataan infranstruktur, parkir, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), hingga penataan gedung pasar direncanakan dirombak.

Terkait rencana penataan itu pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah dan mendapat dukungan. Dikatakan penataan itu nanti selain untuk menunjang perekonimian masyarakat setempat juga sebagai penunjang pariwisata Bali. Menurutnya pasar tersebut juga memancarkan wajah Bali karena tak sedikit wisatawan asing yang berkunjung.

Dalam perencanaanya pasar ikan tradisional terbesar di Bali itu akan ditata menjadi tiga atau empat lantai. Selain penataan bangunan pasar juga akan diiringi dengan pembangunan infranstruktur yang memadai. Misalnya parkir yang representatif dan pengelolaan IPAL yang ramah lingkungan dan juga penataan yang berada di sekitar pasar

"Saat ini memang pasar itu kelihatan kumuh sekali. Kami akui pengelolaannya belum maksimal. Infranstruktur dan pembuangam limbah dan lainnya belum maksimal. Melihat kondisi ini kami berkeinginan untuk benar-benar menata ulang," tuturnya.

Mengingat ini adalah pasar yang dikelola oleh desa adat maka tahap perencanaannyapun melalui proses adat. Salah satunya melalui paruman desa. Tujuan renovasi total ini untuk mejadikan pasar ikan tradisional Kedonganan menjadi lebih representatif, nyaman, asri, dan higienis.

Dirinya mengaku yang membuat pasar kelihatan kumuh selain kondisi pasarnya juga dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Misalnya penataan parkir dan penataan pedagang. Pihaknya berkeinginan untuk mengusulkan agar warung-warung yang berada di sekitar pasar untuk ditata lagi. Selama ini tak mengambil tindakan tegas berupa penertiban karena pertimbangan kemanusiaan.

"Kami mau melakukan penertiban rasanya kurang elok. Kami tahu mereka yang berjualan itu menggantungkan hidup dari usaha jualannya itu. Kalau kami mematikan langkah mereka rasanya kasihan. Mengatasi kekroditan, selama ini kami mengatur jam bukanya pedagang terbatas,” ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas perikanan Kabupaten Badung Putu Oka Swandiana mengatakan pihaknya menyerahkan pengelolaannya kepada pihak Desa Adat Kedonganan. “Untuk pasar itu kami serahkan pengelolaannya kepada desa adat. Dengan ketentuan nanti akan ada bantuan-bantuan baik dari kabupaten maupun provinsi. Bantuan itu nanti mau dibangun apa saja tergantung desa adat. Misalnya kalau dana cukup untuk penataan tempat parkir silahkan dilakukan. Pemerintah akan terus memantau,” ujarnya.*p

Komentar