nusabali

Lelang Pengawas Pasar Badung Memasuki Lima Besar

  • www.nusabali.com-lelang-pengawas-pasar-badung-memasuki-lima-besar

Lima perusahaan kontraktor yang akan menjadi pengawas pembangunan Pasar Badung tahap kedua terpilih pada Selasa (16/1).

DENPASAR, NusaBali

Kelima perusahaan tersebut nantinya akan kembali diseleksi siapa yang berhak mengawasi proyek terbesar di Denpasar tersebut. Dalam pelelangan pengawas ini sebelumnya diikuti oleh 16 peserta dengan jumlah Nilai Total HPS sebesar Rp 1.707.679.000.  

Dihimpun dari laman website http://eproc.denpasarkota.go.id/eproc4/pengumuman/2673017 dalam pengumuman hasil evaluasi prakualifikasi telah keluar enam nama peserta, namun yang berhasil lolos terdapat lima perusahaan satunya tidak diloloskan karena tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi.

Kelima perusahaan kontraktor tersebut yakni PT Asa Citra (KSO) dengan nilai 86,67, PT Yodya Karya (Persero) dengan nilai 86,00, PT Naradakarya dengan nilai 65,09, PT Pola Dwipa dengan nilai 54,68, PT Arkitek Team Empat dengan nilai 54,55. sedangkan yang tidak lulus adalah PT Artefak Arkindo. Dalam evaluasi tersebut yang berhasil meraih nilai tinggi PT Asa Citra dengan nilai 86,67 dan paling rendah PT Arkitek Team Empat dengan nilai 54,55.

Setelah pengumuman hasil evaluasi prakualifikasi, akan dilanjutkan dengan download dokumen pemilihan. Dilanjutkan pembukaan dokumen penawaran. Di mana, dari ke lima peserta yang lolos berapa bisa menawarkan harga. Yang jelas pasti mencari harga lebih rendah dari Rp 1,7 miliar. Untuk pengumuman pemenangnya pada 1 Februari mendatang.

Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Anak Agung Gede Risnawan, saat dikonfirmasi, kemarin, mengungkapkan untuk sepuluh peserta yang tidak lolos karena penawarannya terlalu tinggi, yaitu di atas Rp 1,7 miliar yang merupakan nilai HPS. Sedangkan untuk kelanjutannya, lima peserta yang lolos akan dipanggil lagi. Bagi yang sudah memenuhi tersebut dipanggil untuk diverifkasi setelah itu dibuatkan berita acara. “Peserta yang 10 bukan tidak lolos. Tapi, karena harga penawarannya tinggi di atas nilai HPS,” ungkapnya.

Menurutnya, HPS adalah syarat utama, tapi penawaran yang diajukan peserta akan diverifikasi lagi. Dikatakan Risnawan jika harganya tidak sesuai dipastikan yang bersangkutan tidak lolos. Selain itu, walaupun harga terlalu rendah saat verfikasi, belum tentu juga peserta itu menjadi pemenangnya. “HPS merupakan syarat utama. Tapi, diverifikasi lagi jika harganya tidak sesuai, telalu rendah saat verifikasi belum tentu yang bersangkutan dapat,” tegasnya. *m

Komentar