nusabali

Suiasa Hengkang, Golkar Badung Solid

  • www.nusabali.com-suiasa-hengkang-golkar-badung-solid

Muntra menegaskan dalam dunia politik hitungannya detik, ketika seseorang menentukan keputusan berbeda dengan bendera partai pastilah punya tujuan politik.

DENPASAR, NusaBali

Hengkangnya mantan Ketua DPD II Golkar Badung yang juga Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa ke PDIP, otomatis membuat Golkar tidak punya kader di eksekutif. Namun Golkar Badung menyatakan tidak ada pengaruhnya terhadap soliditas partai dengan masuknya Suiasa menjadi Ketua Badan Saksi Pemilu Nasional Provinsi Bali DPD PDIP Bali.

Ketua DPD II Golkar Badung, I Wayan Muntra di Denpasar, Selasa (16/1) siang mengatakan Suiasa adalah mantan kader Golkar. "Sekarang yang bersangkutan sudah di luar partai. Kami sebenarnya tidak mau membicarakan orang yang sudah berada di luar Partai Golkar. Tetapi ya kembali kepada aturan di negara ini. Setiap orang punya hak dalam menentukan pilihan dan sikap politik," ujar Muntra.

Muntra menegaskan Suiasa sendiri mundur dari Partai Golkar pada 20 Juni 2017 lalu dan saat itu mengatakan belum memilih masuk parpol lain. Tetapi September 2017 mantan Wakil Ketua DPRD Badung itu dipastikan Ber-KTA PDIP dan menjadi Ketua Badan Saksi di partai lain. "Yang bersangkutan mengatakan mundur, ya nggak ada pengaruhnya dengan Partai Golkar lagi," tegas Muntra.

Kata dia, ketika Suiasa tidak berada di Golkar dan saat mengatakan diri mundur, Golkar Badung sedang menyelesaikan struktur kepengurusan dari kabupaten, Kecamatan dan sampai desa. "Jadi sekali lagi Golkar Badung nggak kena imbas. Secara etika kita juga tidak bisa lagi bicara orang yang berada di luar partai, apa pengaruh kepergiannya ke partai lain atau tidak. Nggak kita bahas lagi. Kami fokus dengan penguatan mesin partai saja," tegas politisi asal Desa Peminge, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini.    

Muntra menegaskan dalam dunia politik hitungannya adalah detik. Ketika seseorang menentukan keputusan berbeda dengan bendera partai berbeda pastilah punya tujuan politik. "Sah-sah saja, sebagai Ketua DPD II Golkar Badung dalam setiap konsolidasi saya sudah sampaikan kepada kader di bawah, datang dan perginya kader di organisasi tidak boleh dihalangi. Saya yakin akan lahir kader-kader mumpuni di Partai Golkar Badung dalam setiap periode," tegas pria yang juga notaris dan PPAT ini.  

Muntra pun tidak khawatir bahwa Golkar kini tidak memiliki kader yang duduk di kursi eksekutif sebagai Wakil Bupati. "Menempatkan kader sebagai pejabat di eksekutif dan legislatif itu memang salah satu target politik partai untuk mensejahterakan masyarakat. Namun kader tidak hanya berjuang untuk masyarakat ketika menjadi pejabat di eksekutif dan legislatif saja. Sebagai kader bisa kok berjuang untuk kemajuan masyarakat," ujar Muntra.

Suiasa sendiri mundur dari Partai Golkar pada Juni 2017 silam setelah diadili di DPD I Golkar Bali lantaran sepak terjangnya yang terus muncul dalam setiap deklarasi Wayan Koster yang akrab disapa KBS (Koster Bali Satu) di kabupaten Badung. Sementara saat itu Partai Golkar Bali mengusung Ketua DPD I Golkar Bali, I Ketut Sudikerta sebagai Cagub Partai Golkar. Suiasa sempat diisukan masuk Partai NasDem. Namun secara mengejutkan, Senin (15/1) Suiasa mengaku kantongi KTA PDIP dan sebagai Ketua BSN PDIP Provinsi Bali.

Seperti diberitakan sebelumnya, kehadiran mantan Ketua DPD II Golkar Badung 2010-2015, I Ketut Suiasa, di setiap acara PDIP belakangan ini, terbukti karena ada apa-apanya. Wakil Bupati Badung 2016-2021 ini ternyata sudah kantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP, sejak September 2017 lalu. Bahkan, Ketut Suiasa sudah langsung dipercaya PDIP menjabat sebagai Ketua Badan Saksi Nasional Provinsi Bali.

Ketut Suiasa juga terus terang mengakui dirinya sudah ber-KTA PDIP dan menjabat sebagai Ketua Badan Saksi Nasional (BSN) Provinsi Bali, Senin (15/1). Menurut Suiasa, dirinya sudah mundur dari keanggotaan Partai Golkar, Juli 2017 lalu, karena dipanggil dan diadili DPD I Golkar Bali. *nat

Komentar