nusabali

Bangunan Pura Bale Agung Direkonstruksi

  • www.nusabali.com-bangunan-pura-bale-agung-direkonstruksi

Rekonstruksi sejumlah bangunan di Pura Bale Agung Desa Pakraman Buleleng akhirnya tuntas dan diplaspas pada Soma Kliwon Uye, Senin (15/1) kemarin.

Demi Lestarikan Ukiran Khas Buleleng


SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah rekonstruksi bangunan yang meliputi Candi Bentar, Paduraksa, Bale Kulkul, Wantilan dan Kori Agung mempertahankan bentuk awal dengan ukiran khas Buleleng. Proses rekonstruksi yang berlangsung selama empat bulan tersebut memperbaiki seluruh sudut di empat bangunan itu yang mulai keropos. Dengan dana hibah Bupati Buleleng sebesar Rp 850 juta, seluruh proses rekonstruksi dapat selesai tepat waktu, dari awal pengerjaan September 2017 lalu.

Ketua panitia pembangunan Pura Bale Agung, Jro Made Arsana yang ditemui di Pura bale Agung menjelaskan rekonstruksi yang dilakukan tetap mempertahankan bentuk aslinya. Tujuannya untuk melestarikan ukiran khas Buleleng yang berbeda dengan ukiran Bali Selatan. Ukiran khas Buleleng yang terpahat di bangunan Pura Bale Agung Buleleng pun diyakni sudah berumur ratusan tahun.

“Tidak ada perubahan apapun, misalnya ada ornamen yang keropos, itu saja yang diperbaiki, sesuai dengan harapan pak Bupati untuk melestarikan ukiran khas Buleleng,” katanya.

Sementara itu Kelian Desa Pakraman Nyoman Sutrisna mengaku optimis dengan direkonstruksinya ornamen Pura Bale Agung sesuai aslinya akan menambah daya tarik bagi wisatawan. Selain itu, ukiran khas Buleleng yang dipertahankan pada ornamen menambah kesan kuno dan sakral dari Pura yang diperkirakan ada sejak tahun 1930 ini.

“Ke depannya kalau dikembangkan sebagai destinasi wisata saya sangat setuju. Apalagi pura ini merupakan pintu masuk dari kegiatan wisatawan yang akan menuju Kota Singaraja,” ungkap dia.

Pura Bale Agung ini pun kedepannya akan dirancang masuk dalam city tour Buleleng. Sutrisna pun berharap setelah ditata kembali, Pura Bale Agung Desa Pakraman Buleleng ini dapat menjadi acuan masyarakat Buleleng untuk kembali ke pelestarian seni ukiran khas yang dimiliki.

Ia pun menjelaskan keberadaan Pura Bale Agung yang sangat erat kaitannya dengan ibunda Bung Karno, Rai Srimben, sebagai heritage di Singaraja tentu akan menambah destinasi di Buleleng. Bahkan, keberadaan pura ini nantinya bisa berkolaborasi dengan Taman Bung Karno di Sukasada, sehingga saling menopang. Meski dibuka untuk pariwisata umum, Sutrisna yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Buleleng mengaku akan tetap menjaga keskralan pura.*k23

Komentar