nusabali

Wisata Selfie Rawan Bahaya

  • www.nusabali.com-wisata-selfie-rawan-bahaya

Spot wisata selfie mengkhawatirkan dari sisi konstruksi bangunan yang rata-rata terbuat dari bambu atau kayu rakitan.

SINGARAJA, NusaBali

Jumlah tempat (spot) wisata selfie terus bertambah di Buleleng. Ada yang dikelola perorangan maupun kelompok. Hanya saja sejauh ini belum ada ketentuan yang mengatur keberadaan spot selfie tersebut, baik dari sisi konstruksi bangunan maupun keselamatan pengunjung.

Di Buleleng jumlah spot selfie diperkirakan sudah mencapai puluhan. Tampilannya juga beragam, ada yang mengutamakan pemadangan alam, ada yang sengaja diciptakan. Dari jumlah yang ada sebagian mengambil kawasan lereng perbukitan guna mendapat pemandangan alam yang indah. Seperti di kawasan Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, dan beberapa desa lainnya.

Hanya saja, sejauh ini belum ada ketentuan yang mengatur keberadaan spot selfie tersebut. Padahal, tidak sedikit spot selfie yang muncul belakangan ini rawan roboh dari sisi lokasi maupun konstruksi yang dibuat. Umumnya konstruksi lokasi pengambilan objek dibuat dari bambu maupun kayu yang dirakit. Sehingga terkesan, pengunjung tidak mendapat jaminan keselamatan.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Nyoman Sutrisna dikonfirmasi Senin (15/1) tidak menampik keberadaan spot selfie yang banyak muncul belakangan ini belum diatur khusus. Sutrisna mengaku, pihaknya sudah memikirkan membuat standar operasional prosedur (SOP) yang dapat dijadikan pedoman oleh setiap pengelola spot selfie. “Selama ini kita sudah lakukan pembinaan, dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Tetapi kita juga sudah pikirkan pembuatan SOP dalam pengelolaan spot selfie,” terangnya.

Dijelaskan, SOP tersebut mengatur tentang struktur dan tekstur lahan, kemudian konstruksi dari tempat pengambilan objek, sehingga dapat memberi jaminan keselamatan bagi pengunjung. “Sekarang sedang kita konsep SOP tersebut. Nanti SOP itu dapat dipedomani oleh pengelola selfie,” kata Sutrisna.

Masih kata Sutrisna, terhadap spot selfie yang sudah terlanjut berdiri, pihaknya akan terus melakukan pembinaan terhadap pengelola. Pembinaan ini selain dapat memberi jaminan keselamatan bagi pengunjung, juga menghidari kecemburuan di antara pengelolaan spot selfie. *k19

Komentar