nusabali

Evakuasi Longsor, BPBD Terpaksa Bongkar Rumah Warga

  • www.nusabali.com-evakuasi-longsor-bpbd-terpaksa-bongkar-rumah-warga

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan melanjutkan evakuasi longsor di Perumahan BCA Land, Banjar Abiantuwung Kaja, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Tabanan, Jumat (12/1).

TABANAN, NusaBali

Untuk membersihkan material longsor, petugas BPBD terpaksa membongkar bangunan milik warga. Pantauan di lapangan pada Jumat kemarin, satu unit alat berat yang disewa BPBD Tabanan sudah mengeruk material longsor. Meskipun air sudah sedikit surut, tampak rumah warga masih terendam banjir dengan ketinggian setengah betis orang dewasa.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika menjelaskan, satu alat berat untuk evakuasi longsor sudah datang pada Kamis (11/1) malam. Namun karena sudah malam, evakausi dilanjutkan pada Jumat pagi. “Tadi (kemarin) mulai kerja sekitar pukul 07.30 Wita,” ujarnya di lokasi kejadian.

Dikatakannya, petugas BPBD kesulitan menggunakan alat berat untuk evakuasi longsor yang menutup saluran irigasi. Operator alat berat tidak berani masuk ke areal saluran irigasi, karena tebing kebun setinggi 10 meter milik Gusti Ngurah Sukariasa warga Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, kondisi tanahnya labil. “Baru saja ekskavatornya masuk, tanah di atas goyang. Jika dipaksa imbasnya lebih fatal,” imbuhnya.

Oleh karena itu salah satu caranya, BPBD Tabanan harus melakukan pembongkaran rumah milik I Wayan Widarsa yang dikontrak Maolan, agar alat berat bisa mengevakuasi material longsor yang posisinya jauh ke dalam dan menutup saluran irigasi.

“Bangunan yang kami bongkar itu areal parkir yang ukurannya 6 meter x 2 meter. Kami bongkar sudah mendapatkan izin dari pemilik. Rumah yang dibongkar ini akan diajukan mendapatkan bantuan. Nanti kami sarankan pemilik membawa surat ke BPBD Tabanan,” tegas Trisna.

Hingga sekitar pukul 15.00 Wita, BPBD masih mengevakuasi material dengan menurunkan sekitar 15 anggota TRC BPBD Tabanan. Untuk memudahkan evakuasi, juga dilakukan penyemprotan material longsor berupa lumpur dengan air, dengan maksud tanahnya mengalir ke saluran irigasi.

Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Sucita yang turun ke lokasi kejadian menambahkan, selain evakuasi meterial, saluran irigasi tersebut juga dikeruk. Ini dilakukan agar air tidak meluap ke pemukiman warga. “Kami usahakan keruk sampai kelihatan dasarnya,” tutur Sucita.

Terkait alat berat, BPBD mengaku menyewa lantaran tidak punya alat berat. “Biaya sudah ada, yang jelas untuk operasional kegiatan penanggulangan bencana tahun 2018 mendapatkan dana Rp 100 juta. Ini include dengan BBM, konsumsi, dan sewa alat berat,” beber Sucita.

Sementara itu, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, menyampaikan Tabanan memang belum punya alat berat, dan tahun 2018 ini akan diusahakan. “Kami usahakan di tahun 2018 harus ada alat berat, nanti ini akan dikoordinasikan dengan Bapelitbang,” ujarnya yang saat itu didampingi Kepala Bapelitbang Tabanan Ida Bagus Wiratmaja. *d

Komentar