nusabali

Prarekonstruksi, Polisi Temukan Banyak Kejanggalan

  • www.nusabali.com-prarekonstruksi-polisi-temukan-banyak-kejanggalan

Beberapa saat sebelum ditemukan terbunuh dengan luka di leher, polisi menemukan kejanggalan dari keterangan ketiga saksi kunci ini

Kasus Pembunuhan WN China di Vila Ombak, Mengwi

MANGUPURA, NusaBali
Penyidik dari Satuan Reserse Kriminal Polres Badung melakukan prarekonstruksi kasus pembunuhan terhadap wisatawan asal China, Wu Yali, 52 di Vila Ombak kawasan Banjar Mengening, Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Badung, Kamis (4/1) dinihari lalu. Dalam prarekonstruksi ini, polisi menemukan beberapa kejanggalan.

Prarekonstruksi ini juga menghadirkan tiga saksi kunci yaitu anak korban, Ge Qi, 32, Zhao Linkuan, 37 (suami dari Ge Qi atau menantu korban) dan seorang pembantu, Mernik, 41. Informasi yang dihimpun, dalam prarekonstruksi yang berjalan selama seharian tersebut memperagakan adegan saat korban ditemukan bersimbah darah di depan kamar vila di lantai II.

Beberapa saat sebelum ditemukan terbunuh dengan luka di leher, polisi menemukan kejanggalan dari keterangan ketiga saksi kunci ini. Kejanggalan tersebut mulai dari percakapan yang diduga korban Wu Yali. Nah, yang mendengar percakapan dalam tersebut terdengar oleh saksi pembantu dari kamar yang terletak di lantai satu. “Kalau si pembantu ini kan mendengar pecakapan, tapi nada bahasanya sangat tinggi. Tak selang berapa lama, ada teriakan dan selanjutnya saksi putri korban turun dan menuju kamar suaminya di lantai bawah. Korban saat itu sudah tewas bersimbah darah. Disini ada percakapan antara dua orang sebelum tewas,” katanya.

Sementara, putrinya saat kejadian ribut-ribut tersebut masih berada disebelah kamar korban. Namun, terbangun saat setelah kejadian itu. Barulah saksi Ge Qi turun ke lantai I sambil berteriak menuju kamar suaminya untuk meminta bantuan mengevakuasi anaknya yang masih tertidur dikamar sebelah korban tergeletak. “Kalau pembantunya dengar teriak, kok anaknya yang didekat kamar korban justru tidak mendengar dan baru sadar setelah kejadian?,” tungkasnya seraya mengakui pihak kepolisian masih menyimpulkan lebih dalam lagi hasil pemeriksaan saksi dan proses prarekonstruksi tersebut.

Sementara itu, Kapolres Badung AKBP Yudith Satria Hananta menerangkan, penyelidikan kasus dugaan pembunuhan tersebut sudah dalam tahap prarekonstruksi. Proses ini untuk mencocokan keterangan para saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan oleh penyidik.

Menurut dia, pihaknya masih menganalisa hasil prarekonstruksi yang dijalani oleh ketiga saksi itu. Hasil analisa itulah yang akan digunakan kedepannya untuk menemukan petunjuk baru dalam proeses pengungkapan pelaku utama. Pasalnya, proses penyelidikan selama ini terbilang buntu lantaran minimnya saksi-saksi yang melihat kejadian tragis itu. Apalagi, tidak ada kamera pengawas diseputar TKP yang mengarah ke Vila tersebut, “Proses prarekonstruksi ini untuk mencari bukti baru. Tentunya, apapun hasil diharapkan bisa mengarah kepada pelaku utama. Kalau yang di TKP memang tidak ada benda berharga atau pun kerusakan,” tungkas perwira melati dua dipundak ini.

Dikonfirmasi perihal adanya kejanggalan dari hasil prarekonstruksi tersebut, Kapolres Yudith mengaku belum bisa dibeberkan ke publik lantaran masih dalam tahap analisa dan penyidikan mendalam. “Kalau itu (Kejanggalan proses pra rekonstruksi-Red), kami belum bisa beberkan,” dalihnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang wisatawan China, Wu Yali, 52, ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusukan di Vila Ombak kawasan Banjar Mengening, Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Badung, Kamis (4/1) dinihari. Diduga kuat, perempuan China pemegang paspor E08798070 ini tewas dibunuh. Mayat wisatawan China ini ditemukan tergeletak di depan pintu kamar tidurnya di Lantai II Vila Ombak, Kamis dinihari sekitar pukul 03.00 Wita. Kematian perempuan China berusia 52 tahun ini pertama kali diketahui putrinya, Ge Qi yang juga menginap di vila sama, namun beda kamar. Mereka mengingap di sana bersama Zhao Linkuan, 37 (suami dari Ge Qi atau menantu korban), sang cucu, dan seorang pembantu, Mernik, 41. *dar

Komentar