nusabali

Mantan Ketum PSSI Serang Prabowo

  • www.nusabali.com-mantan-ketum-pssi-serang-prabowo

Mantan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), La Nyalla Mattalitti gagal maju di Pilgub Jawa Timur 2018.

Gagal Maju di Pilgub Jatim 2018


JAKARTA, NusaBali
Namun gagalnya La Nyalla maju Pilgub yang sebelumnya santer akan diusung Gerindra berbuntut. La Nyalla menyebut ketidakmampuan memenuhi permintaan uang dari Partai Gerindra membuatnya urung direkomendasikan sebagai bakal cagub Jatim.

Dalam konferensi pers di Restoran Mbok Berek, Jl Prof Dr Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (11/1), La Nyalla membongkar syarat uang yang diterapkan Gerindra untuk mengeluarkan rekomendasi di Pilgub Jawa Timur 2018. La Nyalla menuding Ketum Gerindra, Prabowo Subianto meminta duit ratusan miliar rupiah.

La Nyalla mengaku pertama kali dimintai duit untuk uang saksi pada 9 Desember 2017 lalu. Namun, La Nyalla tak merinci uang saksi ini untuk ajang pesta demokrasi yang mana.

"Ada saat tanggal 9 itu yang ditanyakan uang saksi. Kalau siapkan uang saksi, saya direkom tapi kalau uang saksi dari 68.000 TPS dikali Rp 200.000 per orang dikali 2 berarti Rp 400.000. Itu sekitar Rp 28 miliar. Tapi, yang diminta itu Rp 48 miliar dan harus diserahkan sebelum tanggal 20 Desember 2017. Nggak sanggup saya,ini namanya saya beli rekom, saya nggak mau," ujar La Nyalla dilansir detik.com. Menanggapi tudingan La Nyalla, Waketum Gerindra, Fadli Zon langsung menepis tudingan La Nyalla itu.

"Kalau dari Pak Prabowo nggak ada ya, dan saya tidak pernah mendengar dan juga menemukan bukti semacam itu ya," kata Fadli Zon kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis kemarin. Menurut Fadli, Prabowo memang pernah bertemu La Nyalla. Namun yang dibahas adalah persiapan dana untuk Pilgub Jatim 2018 dari sisi La Nyalla, bukan meminta mahar. "Kan belum tentu dananya dia bisa, juga penggalangannya. Jadi saya kira bukan untuk Pak Prabowo atau untuk DPP Gerindra, saya kira itu lebih untuk pada persiapan calon yang bersangkutan," ujar Fadli. *

Komentar