nusabali

Lagi, Duo Ausie Lolos Naik Gunung Agung

  • www.nusabali.com-lagi-duo-ausie-lolos-naik-gunung-agung

Kasus wisatawan asing nekat mendaki Gunung Agung dalam status Awas, terus saja terjadi.

AMLAPURA, NusaBali

Kali ini, giliran dua turis Australia yang lolos mendaki Gunung Agung melalui jalur Pura Pasar Agung di Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, Kamis (4/1) dinihari. Duo Ausie tersebut, Ricky Tonacia, 34, dan Jack Dennard, 26, pun sempat diamankan ke Mapolsek Selat sekembalinya dari puncak Gunung Agung.

Aksi nekat dua turis Australia ini mendaki terungkap setelah Ketua Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung, I Gede Pawana, mendapat laporan dari relawan yang menggelar patroli di Banjar Sogra, Desa Sebudi, yang merupakan jalur pendakian dari selatan. Dari jalur tersebut terlihat ada kelap-kelip lampu senter bergerak-gerak ke atas, Kamis dinihari pukul 04.00 Wita.

Maka, relawan Pasebaya Gunung Agung pun diinstruksikan bergerak ke portal besi pintu masuk menuju Pura Pasar Agung Banjar Sogra, Kamis subuh pukul 05.00 Wita, untuk menunggu wisatawan yang dicurigai naik Gunung Agung. Relawan Pasebaya standbay bersama petugas Polsek Selat dan Koramil Selat.

Tak lama berselang, di jalur menuju Pura Pasar Agung, Banjar Sogra melintas mobil APV silver DK 1681 OS yang dikemudikan I Gusti Putu Ngurah Bagus Pradnyana, 24, asal Perum Bumi Damai Indah Blok D/7 Banjar Tiying Tutul, Desa Pererenan, Kecamatan Mengwi, Badung, bersama ayahnya, I Gusti Gede Merta, 51. Mereka pun dicegat relawam Pasebaya Gunung Agung.

Ternyata, mobil APV ini hendak menjemput kedua bule Australia yang sedang mendaki Gunung Agung. Maka, relawan Pasebaya Gunung Agung bersama-sama Kapolsek Selat AKP I Made Sudartawan dan pengemudi mobil APV menunggu duo Ausie turun dari puncak Gunung Agung.

Begitu turun dan tiba di Banjar Sogra dari puncak Gunung Agung sekitar pukul  

10.25 Wita, kedua bule Australia tersebut langsung dihadang relawan Pasebaya Gunung Agung dan petugas Polsek Selat. Sempat terjadi ketegangan, HP milik relawan Pasebaya Gunung Agung hendak dirampas salah satu turis Australia. Selanjutnya, kedua bule Ausie tersebut digiring ke Mapolsek Selat untuk diinterogasi perihal aksi nekatnya naik Gunung Agung.

Sementara, pengemudi APV DK 1681 OS, I Gusti Putu Ngurah Bagus Pradnyana, memaparkan mulanya dia dimintai bantuan oleh kedua bule Ausie tersebut untuk me-ngantarnya ke pura besar. Dikira pura besar dimaksud adalah Pura Besakih. Maka, mereka pun berangkat dari di Hotel Rinaya di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung di mana duo Ausie itu menginap, Rabu (3/1) malam pukul 21.00 Wita. Mereka tiba di Pura Besakih sekitar pukul 23.00 Wita.

Ternyata, dua bule Australia itu minta diantar ke Pura Pasar Agung, sesuai jalur yang dikenal wisatawan. Mereka pun tiba di portal jalur menuju Pura Pasar Agung di Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kamis dinihari pukul 01.00 Wita. Dari situ, dua bule Ausie melanjutkan perjalanan untuk mendaki Gunung Agung. Sebaliknya, pengemudi APV menunggu di bawah.  "Saya tidak tahu jalan, kedua wisatawan itu yang menunjukkan jalan menuju jalur pendakian Gunung Agung," cerita Pradnyana di Mapolsek Selat, Kamis kemarin.

Sementara itu, dua bule Australia, Ricky Tonacia dan Jack Dennard, menolak menye-rahkan file foto dan video hasil rekamannya di puncak Gunung Agung kepada petugasd Polsek Selat. Mereka berdalih tidak sempat ambil foto dan video di puncak Gunung Agung. "Kami naik hanya ingin mengetahui puncak Gunung Agung, yang selama ini jadi berita internasional. Kami tidak sempat foto-foto dan ambil video," jelas Ricky Tonacia, yang mengaku berada di Bali sejak 27 Desember 2017 lalu.

Sedangkan Ketua Pasebaya Gunung Agung, Gede Pawana, berjanji pihaknya akan kembali membangun portal yang lebih permanen, agar tidak ada lagi turis lolos naik Gunung Agung. "Kami akan pasang portal lagi yang lebih jauh," ujar Gede Pawana. Sementara Kapolsek Selat, AKP Sudartawan, menegaskan larangan mendaki Gunung Agung berlaku sejak status Awas, 22 September 2017. "Sebaiknya berwisata di luar Gunung Agung, kan masih banyak objek yang layak dikunjungi," pinta AKP Sudartawan.

Dalam kurun sepekan terakhir, marak terjadi kasus wisatawan asing nekat mendaki Gunung Agung di tengah kondisi erupsi. Terakhir, Jumat (29/12) lalu, seorang wisatawan dari Estonia, Jaano Rassa, 44, nekat mendaki Gunung Agung. Uniknya, Jaano Rassa turun dari puncak Gunung Agung dengan cara terbang layang menggunakan parasut.

Sehari sebelumnya, tiga wisatawan asing asal belahan Eropa Timur juga nekat mendaku Gunung Agung dari jalur berbeda, Kamis, 28 Desember 2017 dinihari. Mereka masing-masing Evgenii Klepikov, 36 (asal Rusia), Martin Latvia Riga, 41 (asal Ukraina), dan Yephen Vorobiei, 28 (asal Ukraina). Begitu balik dari pouncak Gunung Agung, mereka pun sempat diinterogasi Pasebaya Gunung Agung dan jajaran Polsek Bebandem. *k16

Komentar