nusabali

Mobil Layanan Keliling dan Mesin Cetak e–KTP Perlu Segera Direalisasi

  • www.nusabali.com-mobil-layanan-keliling-dan-mesin-cetak-e-ktp-perlu-segera-direalisasi

Wakil Bupati Tabanan Sidak ke Disdukcapil

TABANAN, NusaBali

Wakil Bupati I Komang Gede Sanjaya menggelar inspeksi mendadak ke kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Tabanan, Rabu (3/1) pagi. Kedatangan Wabup Sanjaya sempat membuat pegawai terkejut.

Ada dua hal menjadi pokok pembicaraan dalam sidak yang dilakukan sekitar pukul 11.00 Wita tersebut. Yakni merealisasikan mobil pelayanan keliling dan menerapkan pelayanan kependudukan di setiap kantor camat. Hal ini karena antrean layanan di Disdukcapil setiap harinya sering dikeluhkan masyarakat.

Wabup Sanjaya didampingi Kabag Humas Pemkab Tabanan I Putu Dian Setiawan, diterima oleh Kepala Disdukcapil I Gusti Agung Rai Dwipayana beserta staf.  Wabup Sanjaya mengatakan, masyarakat menghendaki nyaman saat antre di Disdukcapil. “Memang di mana-mana saat mengurus administrasi kependudukan selalu antre, tetapi antrenya ini kita harus buat nyaman,” ujarnya.

Dikatakannya, ada dua hal mendesak yang harus direalisasikan. Yakni Disdukcapil menginginkan mobil keliling untuk layanan administrasi kependudukan, dan layanan administrasi kependudukan hendaknya dilakukan di setiap kantor camat seperti perekaman dan pencetakan e-KTP. “Mudah-mudahan dalam anggaran perubahan ini bisa direalisasikan. Terlebih harga mobil sekitar Rp 800 juta lebih, mudah-mudahan bisa direalisasikan,” tutur Wabup Sanjaya.

Wabup Sanjaya menilai program yang dijalankan Disdukcapil sudah bagus dan ide-ide yang dibuat semua cemerlang. Hanya perlu disosialisasikan kembali kepada masyarakat supaya pelayanan lebih optimal lagi. “Ide-idenya sudah bagus, hanya perlu diperbagus sehingga masyarakat tidak sering mengeluh,” jelasnya.

Kepala Disdukcapil Tabanan I Gusti Agung Rai Dwipayana, mengemukakan terkait dengan pelayanan kependudukan terutama dalam rekam dan cetak e–KTP dana untuk pembelian mesin itu sudah disiapkan di anggaran induk. “Sebanyak 12 mesin cetak e–KTP yang dibutuhkan, anggaran sudah disiapkan di induk tinggal tunggu realisasi. Jika ini terealisasi maka antrean di Didisdukcapil akan berkurang,” jelasnya.

Dwipayanan mengakui, pelayanan yang terganggu hanya dalam pencetakan e–KTP. Selain hanya memiliki dua alat, data yang masuk ke pusat bermasalah sehingga ada data warga yang belum bisa dicetak, padahal sudah perekaman. “Ini ada gangguan server di pusat, jadi yang e–KTP-nya belum dicetak mohon bersabar. Antisipasinya, kami sudah buatkan surat keterangan yang fungsinya sama karena sudah instruksi dari kementerian,” tutur Dwipayanan.

Sementara terkait ketersediaan blangko e–KTP, saat ini sudah tersedia sekitar 10.650 keping. Proses pencetakan juga terus berlanjut. “Tapi kami batasi dalam mencetak hanya 200 per hari. Jika lebih dari itu dikhawatirkan mesin cetak jebol dan rusak,” tandas Dwipayana. *d

Komentar