nusabali

KPJ Ngayah Membuat Patung Penyu Berbahan Limbah Kayu

  • www.nusabali.com-kpj-ngayah-membuat-patung-penyu-berbahan-limbah-kayu

Upaya pelestarian penyu yang dilakukan Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih di Banjar Mekarsari, Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, mendapat dukungan Komunitas Perupa Jembrana (KPJ).

NEGARA, NusaBali
Untuk itu, KPJ ngayah membuatkan sebuah patung penyu berbahan dasar limbah kayu untuk KPP Kurma Asih, yang sudah eksis selama 20 tahun, dan mendapat penghargaan Kalpataru pada 2017. Ketua KPJ I Made Suta Kesuma, Senin (25/12), mengatakan, patung penyu yang masih dalam proses pembuatan tersebut, adalah jenis penyu belimbing. Ide membuat patung penyu muncul sebagai wujud apresiasi terhadap upaya pelestarian penyu di Jembrana. Patung penyu itu rencananya dibuat dengan panjang 3 meter, lebar 2,5 meter, dengan bobot sekitar 2 ton.

“Pembuatan patung ini sebenarnya sudah mulai sejak 8 bulan lalu, dan sekarang baru selesai sekitar 70 persen. Memang lama, karena selain bahan menggunakan limbah kayu, tidak semudah membuat patung dari beton. Ini kami ngayah. Yang mengerjakan hanya berempat, dan kami kerjakan ketika tidak ada kesibukan lain,” kata Suta Kesuma.

Mengenai pemilihan KPP Kurma Asih, menurutnya, karena KPP Kurma Asih sebagai sentral pelestarian penyu di Jembrana. Diharapkan dengan ‘hadiah’ patung penyu ini, KPP Kurma Asih dapat lebih termotivasi dalam melakukan pelestrian penyu. “Kemarin kami pilih penyu belimbing, karena merupakan salah satu jenis penyu yang paling langka di Indonesia. Kemudian kami memilih bahan limbah, dalam ini kayu-kayu yang berserakan di pantai. Kami harapkan menggugah kesadaran bersama untuk tidak mencemari laut. Karena pencemaran lingkungan juga menjadi ancaman,” tandas seniman dari Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, ini.

Koordinator KPP Kurma Asih I Wayan Anom Astika Jaya, sangat menyambut baik apresiasi dari KPJ ini. Patung ini merupakan hadiah tidak ternilai dalam perayaan hari jadi KPP Kurma Asih ke-20 pada 11 Juni 2017 lalu.

“Tahun 2017 ini baru pertama kali kami temukan ada 10 sarang penyu sisik di Jembrana. Ini spesial, karena siklus penyu sisik hanya bersarang 15 tahun sekali. Dari 10 sarang yang kami temukan, berisi rata-rata 70 telur, 2 sarang gagal menetas, dan sisanya yang berhasil menetas juga sudah kami rilis,” ujarnya. *ode

Komentar