nusabali

Hanya Ada 1 Pompa, Dewan Minta PDAM Lakukan Pembenahan

  • www.nusabali.com-hanya-ada-1-pompa-dewan-minta-pdam-lakukan-pembenahan

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Badung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke estuari dam di Kecamatan Kuta, Sabtu (23/12).

Komisi II Dewan Badung Kunker ke Estuari Dam  

MANGUPURA, NusaBali
Sidak ke tempat bahan baku penyuplai air bersih di Kecamatan Kuta Selatan itu diikuti oleh Wayan Luwir Wiana, Nyoman Karyana, Nyoman Dirga, serta Nyoman Mesir. Nyoman Mesir dikonfirmasi, Senin (25/11), mengungkapkan hasil kunjungan kerja (kunker) itu ada beberapa hal yang perlu dibenahi di pusat bahan baku penyuplai air bersih tersebut. Misalnya pompa pengolahan air baku hanya satu. Selain itu pada bak penampung air berwarna kuning dan terdapat cacing.

“Coba bayangkan, masa hanya ada satu pompa pengelolaan di sana untuk melayani ribuan pelanggan di Badung Selatan. Kalau pompa air ini mati, maka akan terjadi krisis air di Kutsel. Ini harus segera dicarikan solusinya,” tandas politisi asal Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, ini.

Politisi Partai Golkar ini minta agar segera dilakukan pembenahan. Diakuinya, pemerintah telah menggelontorkan dana mencapai miliaran rupiah. Untuk itu dia berharap PDAM harus cerdas, tanggap, cekatan, visioner, dan jadi motivator serta desainer seperti yang telah diarahkan  Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.

Mantan Ketua Forum Perbekel se-Badung ini mengatakan Badung bersyukur dengan adanya estuari dam tersebut. Karena bisa mensuplai air bersih di kawasan Badung Selatan. Secara keseluruhan penyediaan air bersih di Badung hingga saat ini masih mengalami kekurangan 300 liter per detik.

“PDAM ini kan perusahaan daerah, maka kami (DPRD) dan eksekutif juga bertanggungajwab akan perkembangannya. Karenanya kami dorong pengadaan pompa tambahan ini jangan terlalu lama. Tahun 2019 harus sudah ada,” tegasnya.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Mangutama Ketut Golak mengatakan sebelum air didistribusikan ke pelanggan, air baku sudah melalui proses. Di tempat pengolahan air baku itu ada beberapa sistem yang mesti dijalankan misalnya sistem pembersihan. Sehingga air yang disalurkan kepada konsumen itu sudah dalam keadaan layak pakai. Air itu dijamin tak mengandung kuman. Karena sebelum dilakukan penyaluran air terlebih dahulu dibubuhi clorine. Bahan kimia ini untuk membunuh cacing. Sebelum dilakukan pendistribusian ada tahapan-tahapan pengolahan air.

“Artinya air yang dikonsumsi oleh masyarakat itu sudah benar air sehat sesuai dengan hasil uji lab. Uji lab itu dilakukan setiap hari berdasarkan kajian-kajian teknis. Jadi air yang dikonsumsi masyarakat itu bebas dari kuman. Secara teknis agar lebih detail mungkin bagian teknis. Namun secara general, itu yang dilakukan,” tutur Golak.

Sementara terkait kekhawatiran hanya ada satu pompa, Golak mengatakan tak perlu risau. Menurutnya meski hanya ada satu pompa namun di tempat pengolaan itu ada sistem yang dilakukan sehingga tak jadi masalah serius. Dirinya mengaku ada empat sistem yang diterapkan. Artinya wilayah Kuta Selatan itu ada empat sistem penanganannya. Jika terjadi trouble atau gangguan teknis sudah ada server untuk menanganinya.

“Kami berterimakasih temuan dari anggota dewan. Itu akan kami jadikan referensi dan bahan evaluasi ke depannya. Terkait dengan kesehatan air, kami jamin itu air bersih dan sesuai dengan standar kesehatan sesuai Permenkes. Selain itu masyarakat jangan khawatir akan kualitas air yang kami sediakan, karena air itu telah melalui uji lab dan itu setiap hari dilakukan,” tegasnya. *p

Komentar