nusabali

Turis Mulai Ramai ke Gianyar

  • www.nusabali.com-turis-mulai-ramai-ke-gianyar

Libur Natal dan Tahun Baru 2018 nampaknya menjadi  angin segar bagi pariwisata atau turis di Gianyar.

GIANYAR, NusaBali

Perlahan, wisatawan mancanegara mulai kembali ramai berkunjung ke objek wisata di wilayah ini. Salah satunya, kunjungan ke Pura Desa, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati. Keramaian kunjungan ini setelah beberapa hari sebelumnya, kunjungan wisatawan amat sepi, karena dampak erupsi Gunung Agung.

Sedahan/Bendahara Pura Desa Batuan, Wayan Kamar mengakui kunjungan ke objek wisata pura ini kini meningkat ke posisi 40-50 persen dari standar normal. "Sebelumnya sempat anjlok sampai 20 persen. Sekarang musim high season, turis mulai ramai," ujarnya, Jumat kemarin.

Apabila diangkakan, jelas dia, jumlah kunjungan sejak akhir pekan ini rata-rata 400 - 500 pengunjung per hari. "Sebelumnya di bawah 200. Sekarang sudah beranjak normal, sekitar 400an," jelasnya. Untuk iuran masuk pura tetap dikenakan Rp 10.000 per orang. Dikatakan, donasi tersebut menjadi dana punia ke pura.

Dalam Pura Desa Batuan ini, pengunjung bisa menikmati keindahan arsitektur pura yang lawas. Ditambah ornamen ukiran-ukiran klasik. "Turis juga menyukai pura ini karena masuk cagar budaya," terang Kamar.

Pura Desa Batuan menjadi salah satu tujuan turis karena merupakan jalur lintasan wisata Badung-Ubud. Sebelum ke Ubud, turis akan diajak mampir dulu oleh guide atau driver ke pura ini. "Rata-rata yang berkunjung saat ini turis Eropa dan India. Kalau Tiongkok masih sedikit," ujarnya.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gianyar Cokorda Ichiro Sukawati mengaku kunjungan ke Gianyar dan Ubud pada khususnya, mulai ramai. "Tapi prosentase okupansi penginapan masih berkisar 30 persen," ujar Cok Ichiro.

Dia mengaku, banyak hotel berlomba-lomba memberikan paket diskon yang menarik minat turis. "Paket diskon sudah disediakan pihak hotel dan semua berlomba-lomba," jelasnya. Disinggung soal upaya menggaet turis lewat kampanye, pihaknya terus berupaya dengan promosi Bali aman. "Semuanya sudah berusaha promosi. Saya rasa juga turis sudah paham kondisi ini, tidak semua daerah terdampak," ungkapnya.

Diakui, momen seperti ini sebaiknya digunakan sebagai ajang berbenah. "Saya harap semuanya bisa berbenah memperbaiki pariwisata, saat ini saatnya sambil menunggu pulih," ujarnya.*nvi

Komentar