nusabali

Kabur ke Lombok, Rencana Lanjut ke Thailand

  • www.nusabali.com-kabur-ke-lombok-rencana-lanjut-ke-thailand

Beasley membayar ojek dari Lapas Kerobokan, Kuta Utara Badung hingga Pelabuhan Padangbai tersebut sebesar Rp 100.000. Setelah itu, membayar kapal Nelayan sebesar Rp 300.000 sampai Lombok.

Tahanan asal Amerika yang Kabur dari Lapas Kerobokan


MANGUPURA, NusaBali
Keberhasilan anggota Sat Reskrim Polres Badung yang diback up penuh Polda Bali dalam meringkus tahanan asal Amerika, Cristian Beasley, 32, yang kabur dari Lapas Kelas IIA, Kerobokan, Kuta Utara Badung beberapa waktu lalu mengungkap berbagai fakta baru. Ternyata, tahanan kasus Narkoba ini menyewa ojek dan membayar kapal untuk bisa kabur ke Lombok, Nusa Tenggara Barat. Rencananya dari Lombok, Beasley akan menuju ke Thailand.

Kapolres Badung, AKBP Yudith Satria Hananta menerangkan, penangkapan terhadap tersangka Cristian Beasley ini dilakukan di gang masuk sebuah Home Stay dikawasan Pantai Sengigi, Lombok pada Jumat (15/12) malam. Setelah diamankan, keesokan harinya, Sabtu (16/12) langsung dibawa ke Mapolres Badung untuk menjalani rangkaian pemeriksaan. Nah, terungkap, jika tahanan berhasil kabur dari dalam Lapas Kerobokan dengan cara membobol plafon di Blok Lovina, kamar nomor 7. Setelah berada diluar LP, tahanan kasus Narkoba ini memberhentikan pengendara sepeda motor untuk memuluskan aksinya. Setelah itu, besama-sama menuju Padangbai, Karangasem pada hari itu juga, “Di Padangbai si tahanan ini menuju dermaga Nelayan untuk melakukan negosiasi harga bayar kapal menuju Sengigi, Lombok itu,” jelasnya saat memberikan keterangan pers di Mapolres Badung, Rabu (20/12) siang.

Beasley membayar ojek dari Lapas Kerobokan, Kuta Utara Badung hingga Pelabuhan Padangbai tersebut sebesar Rp 100.000. Setelah itu, membayar kapal Nelayan sebesar Rp 300.000 sampai Lombok. Uang sebanyak itu didapat oleh Cristian Beasley dari ibu kandungnnya saat beberapa kali menenguk di LP sebelum kabur, “Jadi, uang itu dikumpul sedikit demi sedikit oleh tahanan ini. Ya, karena sudah cukup, akhirnya digunakan untuk pelariannya,” beber perwira melati dua dipundak ini.

Dikonfirmasi prihal keterlibatan orang lain dalam pelarian itu, Kapolres Yudith mengaku jika tahanan itu berinisiatif sendiri untuk melarikan diri. Bahkan, dalam pelariannya, baik tukang ojek dan nelayan yang mengantarnya tidak mengetahui status wisatawan asal Amerika itu. Sehingga, pelariannya murni tidak ada orang lain, “Kalau tujuannya ke Lombok? Itu secara spontan saja oleh tahanan ini. Tidak ada target atau memang tujuan khusus. Tapi, saat berada diluar Lapas, langsung mengarah kesana (Lombok). Kalau rencana selanjutnya, si tahanan ini akan mengarah ke Thailand menemui ibundanya. Untungnya, kita berhasil mengamankannya,” katanya.

Terkait alasan kabur, Yudith mengaku, hasil pemeriksaan di Mapolres, tersangka merasa depresi yang menyebabkan tertekan dan tidak nyaman berada didalam penjara itu. Pun aku tahanan itu, sering mengalami tekanan dari Narapidana lainnya, “Itu alasan dasarnya kabur dan tujuan utamanya adalah Thailand,” tungkasnya.*dar

Komentar