nusabali

PDIP Jagokan Bagus-Mandia

  • www.nusabali.com-pdip-jagokan-bagus-mandia

Pilkada Klungkung 2018 kemungkinan akan diwarnai tarung head to head antara PDIP vs parpol koalisi non PDIP.

Tantang Incumbent di Klungkung

DENPASAR, NusaBali
Jika parpol koalisi non PDIP usung pasangan incumbent I Nyoman Suwirta-I Made Kasta (Paket Suwasta), maka PDIP digadang-gadang akan mengusung Tjokorda Bagus Oka-I Ketut Mandia (Paket Bagus-Mandia) sebagai Cabup-Cawabup Klungkung.

Bocoran yang diperoleh NusaBali melalui kiriman WhatsApp (WA) dari salah satu kader elite PDIP, partainya sudah mengarah ke Paket Bagus-Mandia untuk menantang incumbent di Pilkada Klungkung, 27 Juni 2018 mendatang. “Paket Bagus-Mandia ini paling kuat untuk menghadapi incumbent (Paket Suwasta, Red),” ujar sumber yang juga fungsionaris DPD PDIP kepada NusaBali, beberapa hari lalu.

Tjok Bagus Oka yang akan diusung PDIP sebagai Calon Bupati (Cabup) Klungkung ke Pilkada 2018, merupakan tokoh independen asal Puri Agung Klungkung. Sebelumnya, Tjok Bagus sempat diusung Golkar bersama mitra koalisinya sebagai Cabup Klungkung dalam Pilkada Klungkung 2013 lalu. Kala itu, Tjok Bagus berpasangan dengan IB Adnyana di posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Klungkung.

Waktu itu, pasangan Tjok Bagus Oka-IB Adnyana (yang diusung Golkar-Demokrat-PKPB-PKPI) harus puas berada di tangga runner-up dengan koleksi 28.519 suara atau 25,42 persen suara sah. Mereka diungguli Nyoman Suwirta-Made Kasta alias Paket Suwasta (diusung Gerindra-PNBKI), yang jawara Pilkada Klungkung 2013 dengan meraih  34.788 suara atau mendominasi 31,90 persen suara sah.

Sedangkan Ketut Mandia, yang akan diusung sebagai tandem bagi Tjok Bagus di pisisi Cawabup Klungkung dalam Pilkada 2018 merupakan kader PDIP asal Banjar Sante, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung. Saat ini, Ketut Mandia masih duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Klungkung (untuk peruide kedua 2014-2019).

Sumber NusaBali menyebutkan, Paket Bagus-Mandia tinggal disampaikan kepada Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, untuk dimintakan persetujuan dan rekomendasi sebagai Cabup-Cawabup Klungkung. "Jadi, PDIP sudah hampir pasti usung Paket Bagus-Mandia di Klungkung,” tandas politisi PDIP anggota DPRD Bali yang punya jaringan kuat ke DPP PDIP ini.

Menurut sumber tersebut, Ketut Mandia sudah dipanggil DPP PDIP untuk dimintai kesediaannya maju sebagai Cawabup Klungkung ke Pilkada 2018, mendampingi Tjok Bagus Oka. "Mandia dipanggil langsung oleh Sekjen DPP PDIP Pak Hasto Kristyanto. DPD PDIP Bali juga sudah panggil dia," katanya.

Betulkah? Sayangnya, hingga saat ini belum ada satu pun pengurus DPP PDIP mau buka mulut soal Paket Bagus-Mandia yang akan diusung di Pilkada Klungkung 2018. Wakil Ketua DPP PDIP, I Made Urip, yang dikonfirmasi NusaBali di sela-sela acara konsolidasi di Kantor DPD PDIP Bali, beberapa hari lalu, mengatakan semua masih proses.

Namun demikian, Made Urip tidak membantah kini bergulir Paket Bagus-Mandia untuk Pilkada Klungkung 2018. "Tapi, sejauh ini belum ada kepastian rekomendasi untuk Pilkada Klungkung, karena sedang berproses, " ujar politisi PDIP asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan yang sudah empat kali periode duduk di DPR RI Dapil Bali ini.

Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Ketua DPD PDIP Wayan Koster juga hampir senada dengan Made Urip. Selaku Ketua DPD PDIP Bali, Koster meminta jangan disampaikan ke publik soal paket calon di Klungkung, karena sedang berproses. "Kalau sudah pasti informasinya nanti, kita buka," elak Koster alias KBS (Koster Bali Satu) yang sudah resmi diusung PDIP sebagai Calon Gubernur (Cagub) Bali ke Pilgub 2018.

Sedangkan Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Bali, Wayan Sutena, mengatakan kandidat Cabup-Cawabup Klungkung untuk Pilkada 2018 masih berproses di DPP PDIP. Sutena mengaku belum terima informasi secara resmi. Tapi, kata dia, kandidat Cabup-Cawabup Klungkung sudah proses di DPP PDIP.

“Kita masih sibuk konsolidasi Pilgub Bali 2018 di Klungkung untuk memenangkan Paket KBS-Ace (Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Cagub-Cawagub Bali yang diusung PDIP, Red)," ujar Sutena yang juga Korwil Klungkung DPD PDIP Bali saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (17/12).

Sutena menegaskan, rekomendasi Cabup-Cawabup Klungkung kemungkinan akan diputuskan DPP PDIP, pekan depan. "Ya, pekan depan bakal ada keputusan. Kalau soal siapa paket calonnya, saya belum tahu. DPP PDIP yang tahu,” tandas mantan Ketua DPRD Klungkung 1999-2004 dan Komisi I DPRD Bali 2004-2009 ini.

Sementara itu, Ketut Mandia menolak berkomentar saat dikonfirmasi terkait wacana Paket bagus-Mandia. Alasannya, masalah Pilkada seluruhnya merupakan kebijakan pimpinan DPD PDIP Bali dan DPP PDIP. Mandia pun mempersilakan NusaBali untuk konfirmasi ke induk partai. Lagipula, Mandia sendiri tidak mendaftar sebagai kandidat calon dalam penjaringan di internal PDIP untuk Pilkada Klungkung 2018.

"Saya no comment. Nggak tahu soal rekomendasi di Pilkada Klungkung 2018. Saya kan tidak mendaftar dalam penjaringan. Mohon maaf sekali, saya tidak bisa berkomentar," elak anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Klungkung dua periode (2009-2014, 2014-2019) ini.

Dalam Pilkada Klungkung 2018 mendatang, PDIP kemungkinan akan maju tarung sendirian, tanpa mitra koalisi. Pasalnya, 6 parpol parlemen lainnya sudah bersatu untuk bersama-sama usung incumbent Paket Suwasta, yakni Gerindra-Hanura-Golkar-Demokrat-PKPI-NasDem. PDIP akan maju tarung ke Pilkada 2018 dengan modal kekuatan politik awal 7 kursi DPRD Klungkung atau 23,33 persen suara parlemen hasil Pileg 2018.

Sedangkan koalisi besar non PDIP pengusung Paket Suwasta maju tarung dengan kekuatan politik awal 23 kursi---dari total 30 kursi---DPRD Klungkung atau 76,67 persen suara parlemen hasil Pileg 2014. Rinciannya, 8 kursi DPRD Klungkung (26,67 persen suara parlemen) milik Gerindra, 5 kursi DPRD Klungkung (16,67 persen suara parlemen) milik Hanura, 4 kursi DPRD Klungkung (13,33 persen suara parlemen) milik Golkar, 3 kursi DPRD Klungkung (10,00 persen suara parlemen) milik Demokrat, 2 kursi DPRD Klungkung (6,67 persen suara parlemen) milik PKPI, dan 1 kursi DPRD Klungkung (3,33 persen suara parlemen) milik NasDem. *nat,nar

Komentar