nusabali

Asma Kambuh, Tewas di Atas Pohon Kelapa

  • www.nusabali.com-asma-kambuh-tewas-di-atas-pohon-kelapa

Evakuasi Korban dari Pohon Kelapa Berjalan Dramatis 2,5 Jam

GIANYAR, NusaBali

Seorang petani dari Banjar Tegal Suci, Desa/Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, I Made Asa, 60, tewas mengenaskan. Diduga sesak napas karena penyakit asmanya kambuh, korban ditemukan tewas nyangkut di atas pohon kelapa setinggi 13 meter, Kamis (14/12) malam.

Kematian tragis korban Made Asa yang jasadnya nyangkut di atas pohon kelapa baru diketahui keluarganya saat melakukan pencarian, Kamis malam pukul 21.00 Wita. Tim Reaksi Cepat BPBD Gianyar dibantu petugas Polsek Tampaksiring dan warga setempat harus berjuang selama 2,5 jam untuk bisa mengevekuasi jasad pria berusia 60 tahun ini dari atas pohon kelapa, menjelang tengah malam pukul 23.00 Wita.

Saat ditemukan tak bernyawa, jasad korban Made Asa dalam posisi telungkup di antara pelepah daun dan buah kelapa. Petugas BPBD Gianyar dan kepolisian harus bertindak sangat hati-hati untuk mengevakuasi jasad korban Made Asa, agar tidak jatuh. Jasad korban diikat dengan tali, lalu diturunkan dengan cara dikerek dari bawah.

Terungkap, musibah maut yang merenggut nyawa Made Asa berawal Kamis siang sekitar pukul 14.00 Wita, ketika korban berangkat ke tegalan. Menurut keterangan anak korban, I Ketut Sudiarta, 35, ayahnya siang itu pergi ke tegalan untuk mencari busung (janur). "Bapak pergi ke tegalan hendak mencari busung dan kelapa untuk persiapan upacara yadnya, karena di rumah mau mecaru,” cerita Ketut Sudiarta ditirukan Kapolsek Tampaksiring, AKP Made Tama, Jumat (15/12).

Biasanya, korban Made Ada sudah pulang dari tegalan petang hari pukul 18.00 Wita. Namun nyatanya, hingga malam di atas pukul 20.00 Wita, korban belum kunjung pulang. Karena itu, malam itu juga Ketut Sudiarta berinisiatif mencari ayahnya ke tegalan.

Ketika dicek, di tegalan dalam kondisi sepi. Namun, Ketut Sudiarta menemukan sebuah petunjuk yang membuatnya curiga terjadi sesuatu pada diri sang ayah. Ketika itu, Sudiarta melihat sandal dan topi ayahnya di bawah salah satu pohon kelapa setinggi 13 meter.

Begitu menemukan petunjuk mencurigakan, Sudiarta langsung pulang ke rumahnya untuk meminta bantuan keluarga, kerabat, dan tetangganya. Malam sekitar pukul 21.00 Wita, keluarga dan warga beramai-ramai mendatangi tegalan korban untuk mencari Made Asa.

Saat dilakukan pencarian ramai-ramai itulah, salah seorang anggota keluarga mendongak ke atas pohon kelapa di mana topi dan sandal korban ditemukan. Sebab, yang bersangkutan curiga lantaran busung dan buah kelapa berserakan di bawah. Benar saja, dari bawah samar-samar terlihat sebagian tubuh korban Made Asa tersangkut di atas pohon kelapa.

Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke BPBD Gianyar dan Polsek Tampaksiring, untuk bantu mengevakuasi korban Made Asa. Semaikin malam, warga yang berdatangan ke lokasi TKP semakin banyak. BPBD Gianyar menerjunkan Tim Reaksi Cepat lengkap dengan peralatan tangga dan tali ke lapangan, untuk mengevakuasi korban.

Salah seorang petugas harus naik ke atas pohon untuk mengevakuasi dengan hati-hati jasad korban. Lebih dulu, jasad korban diikat dengan tali yang disangkutkan ke pelepah daun kepala, untuk kemudian dikerek ramai-ramai dari bawah. Selain itu, buah kelapa dan sejumlah pelepah daun juga harus dipangkas dulu untuk memudahkan evakuasi.

Setelah berjuang selama 2,5 jam, jasad korban Made Asa akhirnya berhasil dievakuasi jelang tengah malam pukul 23.30 Wita. Atas permintaan pihak keluarga, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka di Banjar Tegal Suci, Desa/Kecamatan Tampaksiring. Namun, sebelum dibawa ke rumah duka, jasad korban sempat divisum oleh dokter Puskesmas Tampaksiring I, yang malam itu diterjunkan ke lokasi TKP.

Berdasarkan hasil visum dokter Pukesmas, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan maupun gigitan binatang buas di tubuh korban. Karenanya, disimpulkan kematian korban karena mendadak sesak napas saat berada di atas pohon kelapa, karena penyakit asmanya kambuh. Jenazah Made Asa sendiri telah dikuburkan keluarganya di Setra Desa Pakraman Tampaksiring pada Sukra Wage Krulut, Jumat kemarin.

Menurut Kapolsek AKP I Made Tama, berdasarkan pengakuan anak korban yakni Ketut Sudiarta, ayahnya memang punya riwayat penyakit asma. Korban Made Asa yang kesehariannya bekerja sebagai petani dan pemanjat kelapa, belakangan sering mengeluh mengalami rasa sakit di bagian dada. "Jadi, kemungkinan korban sesak napas hingga meninggal di atas pohon kelapa,” jelas AKP Made Tama. *nvi

Komentar