nusabali

Laskar Bali Minta Maaf kepada Umat Islam

  • www.nusabali.com-laskar-bali-minta-maaf-kepada-umat-islam

“Ternyata kami salah, UAS sangat NKRI. Jadi silakan dilanjutkan agenda dakwahnya, bahkan kami turut menjadi tameng” (Sekjen Laskar Bali Ketut Ismaya)

Heboh ‘Penghadangan’ Ustadz Abdul Somad di Bali


DENPASAR, NusaBali
Menyikapi perkembangan ‘kegaduhan’ pasca ‘penghadangan’ Ustaz Abdul Somad (UAS), 40, di Hotel Aston Denpasar pada Jumat (8/12) lalu, akhirnya Laskar Bali (LB) angkat bicara. Kondisi ini tak lepas dari tudingan ormas Laskar Bali melakukan persekusi ataupun penekanan terhadap pendakwah asal Pekanbaru, Riau tersebut.

Kabar tentang situasi di Bali, akhir pekan lalu itu pun membuat sejumlah elemen masyarakat, khususnya di Riau asal UAS, menjadi geram. Sehingga untuk meredam situasi yang memanas di luar Bali, Sekjen Laskar Bali Ketut Ismaya melakukan klarifikasi tentang keterlibatan Laskar Bali pada 8 Desember lalu. “Kami hanya ingin menjaga NKRI. Nah begitu mendapat laporan soal kedatangan Ustaz Abdul Somad yang disebut anti NKRI, maka kami tergerak. Dan hanya berpikir benar tidaknya lihat nanti,” kata Ismaya kepada awak media di Sanur, Senin (11/12).

Ismaya pun mengaku sebelumnya belum pernah tahu sosok UAS. Namun dia juga mendapat sejumlah foto yang memperlihatkan penolakan umat Islam terhadap UAS, sehingga ikut tergerak mengantisipasi sosok yang dianggap anti-NKRI. “Ternyata kami salah, UAS sangat NKRI. Jadi silakan dilanjutkan agenda dakwahnya, bahkan kami turut menjadi tameng,” kata Ismaya yang di saat kejadian turut menenangkan massa yang berteria-teriak memaksa UAS menemui elemen masyarakat di lobby depan Hotel Aston.

Menyikapi kondisi tersebut, Ismaya mengakui telah membuat kegusaran di sejumlah tempat, khususnya masyarakat Riau.  Karena itulah Ismaya yang pasca kejadian sudah memberikan kronologis kejadian, mengucapkan permohonan maafnya untuk UAS, masyarakat Riau, dan umat Islam. “Buat saudara-saudara kami di Riau dan umat Islam yang sangat kami hormati. Kami warga Hindu cinta damai dan menjaga toleransi, makanya kami minta maaf atas yang kemarin terjadi. Kami tidak tahu Pak Ustaz adalah NKRI,” kata bapak empat anak ini.

Ismaya bahkan melakukan sumpah menggunakan banten pejati di hadapan sejumlah wartawan dan anggota Laskar Bali. Sumpah ini diucapkan bahwa kesaksian apa yang diucapkannya Senin sore kemarin adalah benar adanya. “Mohon saudara kami di Riau, jagalah umat lain di Riau, dan kami juga siap menjaga umat lain di Bali. Mohon persaudaraan antara kita dipererat lagi,” harap Ismaya.

“Saya tak mungkin memusuhi umat Islam. Kami menjalin hubungan yang baik karena anggota Laskar Bali sebagian juga Muslim, bahkan saat takbir akbar di Denpasar, kami ikut menjaga,” ujarnya. “Keluarga istri saya juga Muslim, mertua saya juga seorang kyai. Jadi tidak mungkin kami memusuhi Islam,” kata Ismaya yang juga mengaku kerap ziarah di makam Wali Songo di Jawa.

Dalam kesempatan itu juga, Ismaya membantah sejumlah viral di sosmed telah membawa senjata tajam ataupun parang. Ismaya pun tak segan mempersilakan memeriksa tongkat komandonya selaku petinggi Laskar Bali, yang saat dibuka oleh awak media, tidak ada logam runcing ataupun bekas penancapan senjata tajam lainnya.

Sementara itu terkait pemaksaan mencium bendera, ikrar setia NKRI dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Ismaya mengaku tak tahu-menahu. “Yang menyiapkan bendera merah putih juga bukan dari pihak kami,” bantahnya.

Atas apa yang terjadi tersebut, pria yang sehari-hari bekerja di bidang leasing ini menyebut sebagai pelajaran berharga. “Bali saat ini juga sedang dirundung erupsi Gunung Agung, pariwisata juga sedang drop. Jangan ditambah dengan kontroversi lagi,” harapnya. *mao

Komentar